Dapatkan Eksposur Internasional ala SBM ITB
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id— SBM ITB Talks kembali hadir. Kali ini mengangkat tema “International Exposure Climate & Ambience in SBM ITB”. SBM ITB Talks kali ini menghadirkan Nila Armelia, Ph.D. sebagai narasumber. Acara berlangsung pada Selasa (27/07/2021).
Dalam pemaparannya, Nila menjelaskan bahwa eksposur internasional dilakukan untuk membantu mahasiswa SBM ITB dalam mendapatkan eksposur. Konkretnya, mahasiswa dibimbing untuk mempelajari cara berkomunikasi, budaya, dan bertukar pikiran dengan mahasiswa-mahasiswa dari negara lain. Program-program eksposur internasional tersebut meliputi program pertukaran pelajaran, double degrees dengan universitas mitra, menghadirkan dosen tamu dalam mata kuliah, mengunjungi beberapa anggota fakultas, dan masih banyak lagi.
Program pertukaran pelajar sendiri dapat terlaksana dengan kerja sama hingga dengan 58 mitra universitas terbaik di dunia. Hal ini memberikan peluang gelar ganda bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana SBM ITB.
“Ini menunjukkan kelebihan dari program eksposur internasional milik SBM ITB, yakni mendapatkan banyak mitra atau relasi internasional dengan reputasi terbaik dengan membebaskan mahasiswa SBM ITB dalam memilih universitas internasional tujuan,” ujar Nila.
Dengan menempuh cara tersebut, mahasiswa SBM ITB bisa mendapatkan peluang untuk memiliki “kedekatan” dengan universitas internasional tujuan. “Tanyakan saja langsung kepada kami, nanti kami arahkan mahasiswa SBM ITB dalam mendapatkan peluang yang paling cocok,” katanya.
Tidak hanya mengirimkan mahasiswa ke universitas mitra, SBM ITB juga menerima mahasiswa asing untuk belajar sehingga mahasiswa lokal dapat merasakan iklim internasional di kampus. Dengan demikian, suasana internasional di SBM ITB dapat dirasakan, baik di dalam maupun di luar kampus.
“Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat mendapat pendidikan bisnis terbaik di dunia melalui SBM ITB,” tutur Nila. Mengenai biaya yang dibebankan, mahasiswa tidak perlu khawatir karena terdapat berbagai beasiswa untuk dimanfaatkan.
Reporter: Zahra Annisa Fitri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)