Deputi Kemenko PMK sampaikan Peran Perguruan Tinggi dan Pemda dalam Menuntaskan Permasalahan di Provinsi Jawa Barat

Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Metereologi, 2022

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Indonesia perlu memanfaatkan tikungan dalam setiap kesempatan untuk mencapai target nasional dan daerah. Angka kemiskinan ekstrem, tingkat pengangguran yang tinggi, hingga angka kematian bayi harus segera dituntaskan. Perguruan tinggi dan daerah merupakan satu kesatuan dalam menjawab permasalahan yang negara ini miliki.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof. Warsito, Ph.D., dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi, Kamis (8/8/2024) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah kabupaten dan kota, serta pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Jawa Barat.

Pada pemaparannya, Prof. Warsito menyampaikan bahwa Kemenko PMK ingin menjawab permasalahan yang ada dengan perjanjian kinerja sebagai suatu indikator yang harus diturunkan. Usia produktif masyarakat dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, di antaranya adalah bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi. Setiap bagian ini harus dipantau dan diambil datanya untuk menghasilkan program pendekatan yang dapat mendorong penurunan angka pengangguran, terutama di wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Harapan kami adalah kualitas dan relevansi riset harus benar-benar dikaitkan dengan kebutuhan nyata industri, masyarakat, dan juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Riset bertugas memajukan dan riset harus mendahului kemajuan industri, serta membumi dalam menjawab permasalahan yang ada di masyarakat,” ujar Prof. Warsito.

Beliau turut menyampaikan bahwa ITB mempunyai banyak solusi yang bisa diterapkan dan dilanjutkan bersama Provinsi Jawa Barat, sehingga relevansi dan produktivitas riset membawa perubahan indikator yang dapat berjalan menuju suatu hal yang nyata. Strategi pengembangan riset harus mengedepankan transformasi dan mengantisipati dinamika global yang jauh ke depan.

Ketidakpastian masa depan harus dimitigasi oleh riset yang telah dihasilkan saat ini.

“Terakhir, harapan kami dari pertemuan ini, benar-benar terjadi aksi nyata yang nanti bisa dilakukan bersama seluruh stakeholder yang hadir. Kami dari Kemenko PMK menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada ITB sebagai tuan rumah dan nantinya akan selalu terlibat langsung seluruh perguruan tinggi lainnya, untuk mengentaskan permasalahan nyata yang ada di Provinsi Jawa Barat,” tutup Prof. Warsito.

Reporter : Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)