Dies Emas ITB: Fadel Muhammad,
Oleh kristiono
Editor kristiono
BANDUNG, itb.ac.id - Tampil berbusana hijau muda, Kamis (05/03/09) Gubernur Provinsi Gorontalo Fadel Muhammad hadir di Aula Barat ITB sebagai salah satu pembicara dalam seminar nasional bidang energi dan lingkungan dalam rangkaian ulang tahun emas ITB.
Alumni Teknik Fisika ITB tahun 1978 ini berbagi pengalaman membangun kemandirian energi dan pangan di daerah. Dalam paparan singkatnya, Fadel mengemukakan pentingnya branding guna mendorong kemajuan pembangunan suatu wilayah. Pemerintah daerah, kata Fadel, harus fokus berstrategi dengan hanya mengembangkan sektor prioritas.
Pemda yang berambisi mengerjakan banyak sektor, muaranya justru gagal membangun. "Paradigma bangun semua ini mirip dengan prinsip supermarket", lanjutnya. Hipotesis ini dibuktikannya dengan menggenjot dua sektor andalan Gorontalo yakni pertanian jagung dan perikanan. Hasilnya, sejak 2007, provinsi hasil pemekaran Sulawesi Utara ini menikmati pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Satu-satunya Alumni ITB yang menjabat gubernur ini mencatat, visi pemimpin memajukan ekonomi daerah musti tertuang jelas dalam cetak biru strategi pembangunan. Disamping itu, kewirausahaan menjadi penting dimiliki bahkan untuk mengembangkan komoditas pertanian sekalipun. Fadel Muhammad, dengan prinsip "jual dulu, baru tanam", telah membuktikan.
Dalam sesi diskusi, Peraih Penghargaan Mahasiswa Teladan ITB tahun 1975 ini mengeluhkan berbelitnya birokrasi pemerintahan di Indonesia. Dirinya mencontohkan pengalaman pribadinya sebagai gubernur cukup ribet mengurus izin hingga memakan waktu berbilang tahun. "Saya gubernur, bagaimana orang lain?", ujarnya.
Menulis Buku
Ditengah kesibukannya, pemimpin Gorontalo ini menyempatkan diri menuangkan pemikirannya mengenai manajemen daerah kedalam buku berjudul "Reinventing local government : pengalaman dari daerah". Pria yang profilnya pernah masuk asiaweek ini juga menulis buku perjalanan keliling dunianya ketika masih menjadi mahasiswa di ITB.
Dr. Ir. Fadel Muhammad lahir di Ternate pada 20 Mei 1952, Menjabat Gubernur Provinsi Gorontalo selama dua periode sejak 10 desember 2001. pada pilkada untuk jabatan yang kedua kali (2006-2011), Pendiri PT Bukaka ini mengantongi suara 81%, tercatat dalam rekor MURI sebagai rekor pemilihan suara pilkada gubernur tertinggi di Indonesia.
Pemda yang berambisi mengerjakan banyak sektor, muaranya justru gagal membangun. "Paradigma bangun semua ini mirip dengan prinsip supermarket", lanjutnya. Hipotesis ini dibuktikannya dengan menggenjot dua sektor andalan Gorontalo yakni pertanian jagung dan perikanan. Hasilnya, sejak 2007, provinsi hasil pemekaran Sulawesi Utara ini menikmati pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Satu-satunya Alumni ITB yang menjabat gubernur ini mencatat, visi pemimpin memajukan ekonomi daerah musti tertuang jelas dalam cetak biru strategi pembangunan. Disamping itu, kewirausahaan menjadi penting dimiliki bahkan untuk mengembangkan komoditas pertanian sekalipun. Fadel Muhammad, dengan prinsip "jual dulu, baru tanam", telah membuktikan.
Dalam sesi diskusi, Peraih Penghargaan Mahasiswa Teladan ITB tahun 1975 ini mengeluhkan berbelitnya birokrasi pemerintahan di Indonesia. Dirinya mencontohkan pengalaman pribadinya sebagai gubernur cukup ribet mengurus izin hingga memakan waktu berbilang tahun. "Saya gubernur, bagaimana orang lain?", ujarnya.
Menulis Buku
Ditengah kesibukannya, pemimpin Gorontalo ini menyempatkan diri menuangkan pemikirannya mengenai manajemen daerah kedalam buku berjudul "Reinventing local government : pengalaman dari daerah". Pria yang profilnya pernah masuk asiaweek ini juga menulis buku perjalanan keliling dunianya ketika masih menjadi mahasiswa di ITB.
Dr. Ir. Fadel Muhammad lahir di Ternate pada 20 Mei 1952, Menjabat Gubernur Provinsi Gorontalo selama dua periode sejak 10 desember 2001. pada pilkada untuk jabatan yang kedua kali (2006-2011), Pendiri PT Bukaka ini mengantongi suara 81%, tercatat dalam rekor MURI sebagai rekor pemilihan suara pilkada gubernur tertinggi di Indonesia.