Dies Emas ITB : Gala Dinner dan Cultural Night dalam Konferensi Internasional
Oleh prita
Editor prita
Acara Cultural Night yang berlangsung di Gedung Serba Guna dan Aula Barat ITB menjadi ajang perkenalan budaya Indonesia kepada para peserta konferensi yang sebagian berkebangsaan asing. Selain penampilan kesenian, acara diisi pula dengan presentasi kreatif dari peserta konferensi.
Budaya tradisional saat ini semakin berkembang dan bertemu dengan budaya kontemporer yang ada. Hal tersebut tergambar dari penampilan musik tradisional yang dibawakan oleh Lungsuran Daur. Grup asuhan Dodong ini membawakan musik menggunakan instrumen buatan sendiri dari barang-barang sampah. Sementara layar di belakang para pemain yang menampilkan visualisasi nada-nada yang dimainkan dalam bentuk titik yang bersambung-sambung menjadi elemen kontemporer yang memperkaya penampilan grup tersebut. Selain itu, ditampilkan pula lagu-lagu tradisional yang dibawakan dengan alat musik modern oleh grup 4 peniti.
" Budaya tradisional saat ini mendapat perhatian kembali. Agar tidak bertabrakan dengan budaya kontemporer yang ada saat ini, maka keduanya harus dipadukan. Acara Cultural Night selain untuk menampilkan perpaduan kedua budaya tersebut, sekaligus mengenalkan budaya tradisional Indonesia " demikian keterangan dari Prof. Setiawan Sabana, Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain, yang turut mengkonsep acara.