Dua Mahasiswa ITB Ikuti Study Visit ke China

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia memberangkatkan sebanyak 45 perwakilan mahasiswa Indonesia dari 29 PTN dan 13 organisasi dalam program “Study Visit Mahasiswa Indonesia ke China”.

Aminul Sholihin (Teknik Biomedis 2017) dan Itsna Nabilla (Teknik Lingkungan 2017) menjadi perwakilan ITB dalam kunjungan ini. Dalam Study Visit yang diadakan 15-21 Juni 2019, mahasiswa diharapkan dapat mengenal Tiongkok secara langsung terutama dalam perkembangan budaya dan teknologinya. 

Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir secara langsung melepas keberangkatan delegasi tersebut. M. Nasir berharap mahasiswa dapat belajar dan mengambil inspirasi sebanyak-banyaknya dari kegiatan tersebut. Turut mendampingi rombongan ini, Staff Khusus Menteri Abdul Wahid Maktub; Dirjen Kemahasiswaan, Didin Wahidin; Ibu Mega Gultom dan Ismail dari Kemenristekdikti; serta Dosen Bahasa Mandarin UNJ, Ibu Ivana. 

Selain mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Beijing Zoo, Great Wall, maupun Forbidden City, delegasi melakukan kunjungan ke Peking University di Beijing (salah satu kampus tertua dan terbaik di Tiongkok) dan Hebei Normal University di Shijiazuang (Kampus provinsi unggulan Shijiazuang). Delegasi berdialog dengan profesor dan mahasiswa di sana serta berkeliling melihat suasana kampus. Para Delegasi juga mengunjungi National Library of Beijing, Museum Hebei, Holticultura Expo dan Junlebao (Perusahaan susu terbesar di Shijiazhuang) yang memiliki teknologi sangat canggih.

Rombongan delegasi disambut hangat oleh KBRI di Beijing. Santo Darmosumarto, Direktur Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa China yang dulunya negara miskin dapat bangkit menjadi negara dengan ekonomi dan teknologi yang maju. Ketika negara lain sedang mengembangkan 4G, China sudah mengembangkan 5G. 

Santo juga menyampaikan semangat tinggi masyarakat Tiongkok perlu ditiru. Soft skill yang perlu dibentuk yakni menguasai pengetahuan, memiliki karakter yang baik, meningkatkan kualitas kerja, memiliki sikap nasionalis, dan jangan merasa kecil di hadapan orang lain. Ia mengajak para mahasiswa menumbuhkan semangat untuk maju dan memanfaatkan peluang yang ada dalam membangun Indonesia.

*Berita kiriman Itsna Nabilla, Mahasiswa Teknik Lingkungan 2017