Duta Besar Swiss untuk Indonesia, H.E Yvonne Baumann Berikan Commencement Speech di Upacara Wisuda ITB

Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT

Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT



Bandung, itb.ac.id - Sabtu, 7 April 2018, ITB mewisuda 567 orang Sarjana dari 12 Fakultas/Sekolah di gedung Sasana Budaya Ganesa.

Turut hadir pada upacara wisuda hari ini, H.E. Yvonne Baumann. Beliau adalah Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN sejak 2014 yang di acara wisuda ITB hadir untuk memberikan commencement speech ke para wisudawan, orang tua wisudawan, tamu undangan, dan segenap hadirin Sidang Terbuka Wisuda Kedua Tahun Akademik 2017/2018.

Ini merupakan pertama kalinya beliau mengunjungi ITB. H.E Yvonne Bauman senang dapat berkunjung ke Bandung lagi dan menyaksikan prosesi wisuda dari institut yang telah telah melahirkan banyak ilmuwan, insinyur, dan pebisnis. 

Menurutnya, pendidikan merupakan hal yang paling penting, "Pendidikan merupakan hal terkuat, dengan pendidikan, kita bisa mengubah dunia," tuturnya. H.E Yvonne Baumann mencontohkan kesuksesan seorang ilmuwan yang baru-baru ini meninggal dunia, yaitu Stephen Hawking. Dengan kondisi fisiknya yang demikian, Hawking berhasil membawa perubahan pada dunia dengan melakukan penelitian-penelitian di bidang kosmologi.

Hal ini membuktikan bahwa dengan pendidikan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Zaman sekarang, belajar menjadi lebih mudah dengan adanya teknolgi seperti internet, laptop, smartphone. Edukasi dapat digunakan untuk menyelesaikan sejumlah masalah melalui penguasaan teknologi, khususnya menanggulangi hoaks. "Indonesia merupakan salah satu negara dengan transformasi demokrasi terbaik," ujarnya. Saat ini pun dunia menjadi lebih damai berkat pendidikan.

Pendidikan mengubah dunia. Apapun yang dilakukan, gelar apapun yang diraih, itulah kekuatan kita. "Beautiful thing about learning is that anyone can take itu from you because there is always something you can do," tutupnya.

H.E Yvonne Baumann merupakan salah satu duta besar yang pernah hadir di Sidang Terbuka Wisuda ITB. Sebelumnya tercatat pada Wisuda Pertama ITB bulan Oktober 2017 lalu, Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Jean-Charles Berthonnet, juga pernah memberikan commencement speech untuk para wisudawan ITB. Begitu pula dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Moazzam Malik, yang memberikan pidato pada Wisuda Pertama bulan April 2017 lalu.

Wisudawan Asing

Satu hari sebelumnya, jumat, 6/4/2018, ITB juga meluluskan 2 orang wisudawan asing dari 867 wisudawan magister dan doktor. "Sebenarnya ada 10 mahasiswa asing yang lulus pada periode ini, namun hanya dua orang yang ikut wisuda. Sepuluh itu datang dari Malaysia, Laos, Libya, Nigeria, Republik Ceko, Uganda, China, dan Korea Selatan " ujar Samitha Dewi Djajanti, Direktur Humas dan Alumni ITB.


Diantaranya adalah Nakanwagi Orashida, wisudawan dari Uganda, menempuh studi S2-nya di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. “Saya datang untuk melajutkan sekolah di ITB. Saya menjadi mahasiswa S2 Perencanaan Wilayah dan Kota. Hari ini saya wisuda dan saya sangat senang karena itu,” ujar Nakanwagi Orashida.


Saat ditanya mengenai studinya selama di ITB, perempuan yang biasa disapa Rashida ini memberikan kesan-kesannya, “ITB telah menjadi perguruan tinggi yang baik untuk pengalaman akademis saya. Saya bertemu dengan banyak dosen yang baik, ulung, dan berpengetahuan luas dari fakultas saya. Mereka sangat mudah didekati, terbuka pada setiap orang, kita bisa konsultasi pada mereka kapan saja dan mereka memberikan feedback langsung. Mereka memastikan kita mengerti apa yang kamu lakukan. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini”. Selama tinggal di Bandung, Rashida mengaku senang dengan keramahan orang-orang Bandung.