E-STAR ITB : Tumbuhkan Semangat Pengusaha Hijau bagi Mahasiswa Asia
Oleh Edo Belva
Editor Edo Belva
E-STAR ITB mempunyai visi untuk memberikan inspirasi dan mengembangkan budaya mahasiswa pengusaha dan calon pemimpin yang ramah lingkungan, namun tetap memberikan manfaat besar dan nilai tambah kepada masyarakat. Inti dari program ini adalah tiga hari pertemuan yang dimulai dengan presentasi panelis, lalu plenary sessions untuk nilai dasar usaha hijau, breakout session, dan ditutup dengan debriefing untuk kampanye. Untuk itu pada acara utamanya yang merupakan Asian Summit, E-STAR merumuskan 7 nilai dasar green business untuk start-up business, serta 8 buah action plan untuk kampanye green business mahasiswa.
Program ini dihadiri oleh Prof. Ir. Surna Tjahja Djajadiningrat, M.Sc. PhD atau yang akrab disapa Prof. Naya, selaku Steering Committee, Rika Anggraini selaku Head of Corp. Social Responsibility The Body Shop Indonesia, dan Shana Fatina Sukarsono (alumnus Teknik Industri 2004) selaku President Director Tina Mitra Mandiri.
Penanaman Jiwa Pengusaha Hijau Harus Dimulai Sejak Dini
Selain pertemuan bagi para mahasiswa Asia, E-STAR ITB juga memiliki serangkaian acara lain yang tidak kalah menarik. Salah satu acaranya adalah seminar internasional dengan tema green bussiness. Seminar ini mengundang Bapak Henry Bastaman selaku Deputi 7 Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebagai keynote, lalu diisi oleh Bapak Hasnul Suhaimi selaku Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk, Bapak Deden Supriyatman selaku Advisor of Education, Research and Capacity Building Total E&P Indonesia, serta Bpk. Dwi Larso, Ph.D selaku Dosen Entrepreneurship Sekolah Bisnis Manajemen ITB. "Kita mengundang berbagai pembicara pada seminar ini menggunakan konsep ABG, yaitu Academical, Business dan Government," ujar Alvian Chris Pradana (Perencanaan Wilayah dan Kota 2008), salah satu panitia dari E-STAR.
Seminar yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tersebut menjelaskan pada para peserta serta mengadakan diskusi umum mengenai praktik-praktik green business pada perusahaan di Indonesia. Fokus dari seminar ini tidak hanya pada green business secara utuh, namun juga dampaknya terhadap kondisi lingkungan dan keuangan perusahaan tersebut. "Dari seminar itu, kita bisa melihat bahwa pada perusahaan-perusahaan yang memang bukan berbasis dari green industry, namun karena mereka menerapkan green business, ternyata itu berdampak positif baik untuk keuangan perusahaan serta lingkungan, " tambah Reza Ernanda (Teknik Sipil 2008), yang juga merupakan panitia dari acara ini.
Kegiatan lain yang diikuti oleh peserta E-STAR adalah kunjungan perusahaan. Perusahaan yang akan dikunjungi kali ini adalah The Body Shop Indonesia. Pada kegiatan tersebut, para peserta diajak untuk berkeliling kantor, mengetahui suasana lingkungan kerja serta melihat bagaimana cara mengimplementasikan lingkungan kerja yang ramah lingkungan. "Penanaman jiwa pengusaha hijau harus dimulai sejak dini," tutur Ibu Suzy Hutomo dari The Body Shop Indonesia.
Selain melakukan berbagai kegiatan di atas, para peserta E-STAR juga mengikuti beberapa kegiatan lain seperti wisata berkeliling Kampus ITB, kunjungan ke sekolah, menikmati pertunjukan budaya yang diwakili oleh Saung Angklung Udjo, serta melakukan penanaman pohon di sepanjang aliran sungai Cikapundung yang terletak di Kampung Padi, Dago.