Eratkan Tali Silaturahim, Alumni Teknik Sipil ITB Gelar Reuni dari Angkatan 1949
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka menyambung kembali tali silaturahim sesama alumni, Ikatan Alumni Teknik Sipil ITB menyelenggarakan reuni pada Rabu (27/05/15) di Aula Timur ITB. Temu alumni yang ketiga kalinya ini dihadiri oleh angkatan-angkatan awal Teknik Sipil mulai dari angkatan 1949 hingga 1961. Dalam acara ini hadir tokoh-tokoh alumni yang telah banyak berkiprah untuk pembangunan Indonesia, baik itu di bidang pendidikan, pemerintahan, hingga industri, termasuk diantaranya Ir. Suwono Yudo Husodo, menteri Indonesia di era pemerintahan orde baru.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ir. Soekadaryanto (Teknik Sipil 1953) selaku ketua pelaksana. Soekadaryanto menuturkan bahwa reuni ini merupakan acara yang berharga karena bisa berkumpul kembali dengan teman-teman lama yang telah berpuluh-puluh tahun tidak bertemu. "Temu kangen ini mengingatkan kembali akan kenangan kita saat pertama masuk ke kancah perjuangan di kampus ini," tutur Soekadaryanto.
Selain beramah-tamah dengan sesama alumni, pada reuni kali ini para alumni juga berkeliling kampus untuk melihat perkembangan kampus terkini yang ada di ITB. Berbagai gedung penelitian baru yang kini memadati area kampus semakin membuktikan bahwa dari masa ke masa ITB terus berkembang sebagai institusi riset yang terpandang di Indonesia. Meskipun berbagai lahan sudah beralih fungsi dibandingkan dengan saat para alumni berkuliah, namun beberapa bangunan masih tetap sama hingga menjadi ikon tersendiri, seperti misalnya Aula Barat dan Aula Timur ITB.
"Dibandingkan jaman dulu, perkembangan ITB saat ini sangat pesat. Hal ini harus terus dilanjutkan agar ITB terus berkembang dengan tetap memanfaatkan sumber-sumber alam," ujar Soekadaryanto. Hal ini senada dengan komentar yang disampaikan oleh Ir. Suwono (Teknik Sipil 1961). "Saat ini ITB telah maju dengan penambahan berbagai program studi baru yang dibarengi pembangunan infrastruktur pendidikan yang pesat hingga membuahkan banyak prestasi yang membanggakan" tutur tokoh alumni yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat (1988-1983) dan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1993-1998).
Menurut Ir. Suwono, sejak awal kemerdekaan hingga saat ini tokoh-tokoh alumni ITB telah banyak mewarnai pembangunan Indonesia, mulai dari segi keprofesian hingga pengambilan kebijakan. Hal ini salah satunya dikarenakan jaringan alumni ITB yang telah terjalin erat antar angkatan dan tersebar di berbagai kota untuk mengabdi sesuai bidangnya masing-masing.
"Banyak hal yang berkesan selama kuliah di ITB. Sebagai aktivis kampus jaman dahulu, di sinilah saya mengenal masalah bangsa sekaligus mendapat bekal untuk menatap masa depan yang lebih baik," tuturnya. "Harapannya, semoga ITB tetap menjadi institusi teknik yang terdepan di Indonesia sesuai tujuan awal kampus ini didirikan yaitu sebagai persiapan untuk pembangunan Indonesia ke depan yang lebih baik," pesan Suwono.
Selain beramah-tamah dengan sesama alumni, pada reuni kali ini para alumni juga berkeliling kampus untuk melihat perkembangan kampus terkini yang ada di ITB. Berbagai gedung penelitian baru yang kini memadati area kampus semakin membuktikan bahwa dari masa ke masa ITB terus berkembang sebagai institusi riset yang terpandang di Indonesia. Meskipun berbagai lahan sudah beralih fungsi dibandingkan dengan saat para alumni berkuliah, namun beberapa bangunan masih tetap sama hingga menjadi ikon tersendiri, seperti misalnya Aula Barat dan Aula Timur ITB.
"Dibandingkan jaman dulu, perkembangan ITB saat ini sangat pesat. Hal ini harus terus dilanjutkan agar ITB terus berkembang dengan tetap memanfaatkan sumber-sumber alam," ujar Soekadaryanto. Hal ini senada dengan komentar yang disampaikan oleh Ir. Suwono (Teknik Sipil 1961). "Saat ini ITB telah maju dengan penambahan berbagai program studi baru yang dibarengi pembangunan infrastruktur pendidikan yang pesat hingga membuahkan banyak prestasi yang membanggakan" tutur tokoh alumni yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat (1988-1983) dan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1993-1998).
Menurut Ir. Suwono, sejak awal kemerdekaan hingga saat ini tokoh-tokoh alumni ITB telah banyak mewarnai pembangunan Indonesia, mulai dari segi keprofesian hingga pengambilan kebijakan. Hal ini salah satunya dikarenakan jaringan alumni ITB yang telah terjalin erat antar angkatan dan tersebar di berbagai kota untuk mengabdi sesuai bidangnya masing-masing.
"Banyak hal yang berkesan selama kuliah di ITB. Sebagai aktivis kampus jaman dahulu, di sinilah saya mengenal masalah bangsa sekaligus mendapat bekal untuk menatap masa depan yang lebih baik," tuturnya. "Harapannya, semoga ITB tetap menjadi institusi teknik yang terdepan di Indonesia sesuai tujuan awal kampus ini didirikan yaitu sebagai persiapan untuk pembangunan Indonesia ke depan yang lebih baik," pesan Suwono.