Fermenstation 2024: Menjelajahi Sains dan Seni Fermentasi Kecap Ikan
Oleh Anggun Nindita
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id - Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi "Himamikro Archaea" Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan Fermenstation pada Jumat (14/6/2024) di Lapangan Cinta CC Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung.
Sebagai informasi, Fermenstation merupakan agenda rutin tahunan yang diadakan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH).
Fermenstation tiap tahunnya mengusung tema makanan fermentasi yang beragam. Pada tahun ini diambil tema makanan fermentasi berupa kecap ikan. Acara ini terdiri dari beberapa mata acara, di antaranya bazaar, exhibition, live cooking, open lecture, dan workshop pembuatan kecap ikan.
Acara ini melibatkan banyak pihak, dimulai dari civitas academica SITH ataupun fakultas lain serta masyarakat umum. Terdapat pula ibu-ibu dari Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, yang mengisi booth UMKM sekaligus belajar Bagaimana cara membuat kecap ikan.
Pada acara Fermenstation ini turut hadir pula juara 3 dari MasterChef Indonesia Season 5, Elin Sulivan. Dia memandu jalannya live cooking pembuatan olahan makanan berbahan dasar kecap ikan. Beberapa tamu mendapatkan kesempatan untuk mencicipi makanan buatan Chef Elin.
Kecap ikan ini merupakan produk yang dikembangkan di semester 6 pada mata kuliah Prinsip Teknologi Fermentasi dan Mikrobiologi Analitik yang dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan. Pada mata kuliah ini, mahasiswa Prodi Mikrobiologi yang duduk di tingkat 3 membuat kecap ikan dari berbagai jenis ikan, misalnya nila, kembung, ataupun lele.
Selain belajar tentang bagaimana fermentasi dapat mengubah makanan dari scratch menjadi produk olahan yang bermanfaat dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa juga dituntut untuk belajar mengkomersialisasikan produk tersebut melalui pembuatan kemasan dan dan marketing yang menarik.
Produk olahan mahasiswa mikrobiologi ini lah yang dipamerkan dalam acara Fermenstation. Selain itu, ada juga pameran poster dari produk tersebut. Di setiap stand-nya, mahasiswa Mikrobiologi 2021 menjelaskan mengenai proses pembuatan serta peranan bakteri dalam pembuatan produk fermentasi tersebut.
Umumnya produk fermentasi memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan olahan makanan biasa. Hal ini dapat disebabkan karena dalam proses fermentasi, ada pemecahan makanan-makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh, sehingga akan lebih mudah untuk diserap.
Tak hanya itu, produk fermentasi ini juga bisa mendatangkan keuntungan, terutama untuk UMKM. Namun pada kenyataanya, produk fermentasi belum terlalu dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, diadakannya Fermenstation ini merupakan salah satu upaya untuk lebih mensosialisasikan produk fermentasi kepada masyarakat luas.
Kecap ikan sendiri dapat diolah menjadi berbagai produk makanan. Selain itu, kecap ikan juga biasa digunakan sebagai bumbu marinasi beragam seafood, daging ikan, daging sapi, atau ayam.
Menurut Sabiyan Arafi (Mikrobiologi 2021), yang timnya mendapatkan juara favorit dan poster terbaik dalam acara ini, pengalaman selama satu semester ini merupakan hal yang sangat berkesan.
Menurutnya dia dapat belajar dan menerapkan ilmu tentang fermentasi dari upstream hingga downstream. Selama proses pembuatannya, tak jarang timnya harus mengulang proses pembuatan ataupun pengambilan data. Namun, semua usahanya selama 5 bulan ini seakan terbayar tuntas dengan antusiasme pengunjung yang cukup tinggi dalam memperhatikan paparan mengenai poster timnya.
“Acara yang menarik, didukung dengan adanya simposium mengenai produk fermentasi yang sangat insightful dan juga demo masak yang seru membuat Fermenstation ini sangatlah berkesan”, tutur Sabiyan.
Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi 2022)