FMIPA ITB Jalin Kerjasama dengan Reasuransi Indonesia

Oleh Ahmad Fadil

Editor Ahmad Fadil

BANDUNG, itb.ac.id -- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB menjalin kerjasama dengan perusahaan asuransi PT. Reasuransi Indonesia Utama (IndonesiaRe) dalam hal "Metodologi Penetapan Tarif Harta Benda". Kerjasama ditandai dengan penandatanganan MoU antar kedua pihak yang berlangsung di Gedung Labtek VIII FMIPA, Kampus ITB, Jalan Ganesa, Bandung, Jumat (13/7/2018).

Direktur Reasuransi Indonesia, Kocu A. Hutagalung mengatakan, kerjasama yang dilakukan dengan ITB ini bertujuan agar perusahaan IndonesiaRe bisa membuat tarif yang baik untuk asuransi yang merepresentasikan tingkat resiko. Dalam hal ini asuransi yang ia maksud ialah asuransi kebakaran.

Ia mengatakan, IndonesiaRe sebagai perusahaan reasuransi nasional menginginkan seluruh aktivitas operasional perusahaannya dalam usahanya me-manage resiko berdasarkan ilmu pengetahuan melalui metode-metode kuantitatif yang ada. Meninggalkan kebiasaan dan cara lama pada pengelolaan resiko. Oleh karenanya, metodologi yang digunakan ialah Metode statistik dan aktuaria.

Metode-metode itu tentunya sudah tidak asing lagi dengan keilmuan yang ditekuni di ITB. Ada kelompok keilmuan (KK) seperti Statistik, Matematika Industri dan Keuangan. Juga Program Studi (Prodi) Magister Aktuaria.

Di Indonesia, data asuransi kebakaran ada di BPPDAN (Badan Pusat Pengelola Data Asuransi Nasional). BPPDAN ini merupakan milik industri dan Indonesia Re sebagai pengelolanya. Data yang begitu banyak dari tahun ke tahun sejak 1993, ada puluhan juta data, ini bisa menjadi bank data. "Jadi kami berpikir sudah seharusnya kita mengelola data tersebut untuk mendapatkan gambaran data realistis untuk resiko kebakaran. Makanya kita datang ke ITB. Kan ilmu untuk kuantitatifnya ada di ITB dan di Perguruan Tinggi," katanya.

Dikatakan Kocu, hasil kerjasama dengan ITB nantinya akan diketahui berapa tarif asuransi yang harus dikeluarkan dengan metodologi statistik dan aktuaria. Setelah itu tim dari FMIPA ITB akan melakukan validasi. "Tarif ini akan kita presentasikan ke anggota, asuransi dan ojk, nanti terserah oleh asosiasi asuransi dan ojk apa yang akan dilakukan mengani usulan tarif dan metodenya," sambungnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA ITB, Prof. Drs. Abdul Waris, menyambut baik kerjasama tersebut. Ia mengharapkan kerjasama ini bisa terus terjalin untuk kedepannya. Sebagai implementasinya, diterangkan oleh Abdul Waris, tim FMIPA ITB akan memberikan workshop, seminar dan kunjungan ke kantor IndonesiaRe.

"Bentuk Kerjasama itu ada beberapa. Intinya kita mencoba mengembangkan metodologi untuk penetapan tarif harta benda, jadi mereka punya standar harga. Nanti teman-teman di ITB akan membantu untuk mengembangkan metode perhitungannya," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kedepan tidak menutup kemungkinan kerjasama akan berlanjut ke tahap selanjutnya. "Mungkin ini kerjasama pertama dan akan dilanjutkan dengan kerjasama lainnya," kata Waris.

Reporter: Adi Permana