FTSL ITB Gelar Sosialisasi Program Studi dengan Alumni untuk Mahasiswa TPB

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Rugun Firni Sipayung, S.T., M.T., menjelaskan prospek kerja prodinya di Ruang K2.9657 Gedung Kuliah Umum 2 ITB Kampus Jatinangor, Sabtu (2/3/2024) (Dok. Raihan Zhafar)

JATINANGOR, itb.ac.id - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB) mengadakan pengenalan program studi untuk mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) FTSL angkatan 2023, yang diselenggarakan di Gedung Kuliah Umum 2, ITB Kampus Jatinangor, Sabtu (2/3/2024).

Tujuan diadakan kegiatan ini untuk membantu mahasiswa TPB FTSL dalam menentukan program studi yang akan dipilih pada tingkat dua nantinya.

FTSL ITB mengemas kegiatan ini dalam bentuk gelar wicara dengan narasumber dari alumni masing-masing prodi untuk memperkenalkan bidang keilmuan, prospek kerja, hingga pengalaman saat di perkuliahan dan di dunia kerja.

Adapun prodi yang dikenalkan pada kegiatan ini, mencakup seluruh jurusan dari jenjang S1 antara lain, prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL), prodi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA), prodi Teknik Kelautan, prodi Teknik Lingkungan, dan prodi Teknik Sipil.

Kegiatan ini dibuka oleh sambutan Dekan FTSL ITB, Prof. Edwan Kardena, Ph.D. Dia mengatakan bahwa prodi-prodi di FTSL merupakan yang terbaik dalam bidangnya di Indonesia. Sehingga mahasiswa TPB FTSL tidak perlu khawatir apabila tidak masuk ke prodi yang diharapkan.

Beliau juga menambahkan bahwa peluang kerja tidak terbatas berdasarkan jurusan ataupun latar belakang universitas, namun ditentunkan pula oleh diri sendiri. "Pekerjaan terkait infrastruktur tidak akan berhenti," ujarnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pengumuman mahasiswa berprestasi dengan Indeks Prestasi (IP) tertinggi dari masing-masing prodi. Terdapat 46 mahasiswa yang mendapatkan apresiasi atas raihan IP tertinggi dari mahasiswa tingkat 2 dan tingkat 3 per masing-masing prodi di FTSL. Hal ini ditujukan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa TPB agar dapat berprestasi di prodinya nanti.

Terdapat juga acara gelar wicara yang diisi oleh beberapa narasumber yang berasal dari alumni yang mewakili masing-masing prodi, antara lain:
Mohamad Agus Setiawan, S.T., M.T., IPU. (Alumni S1 Teknik Sipil)
Diah Suran Febrianti, S.T., (Alumni S1 Teknik Lingkungan)
Erika Gunawan, S.T., M.T., (Alumni S1 Teknik Kelautan)
Rugun Firni Sipayung, S.T., M.T., (Alumni S1 Rekayasa Infrastruktur Lingkungan)
Elkha Fathur Anugrah Madjodjo, S.T., M.T., (Alumni S1 Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air)

Gelar wicara sesi pertama disampaikan oleh Rugun mengenai jurusan yang ada di FTSL ITB Kampus Jatinangor, yaitu RIL dan TPSDA. Dia mengatakan bahwa RIL selain dibentuk menjadi engineer, mahasiswa juga dilatih untuk memiliki kemampuan dalam lingkup sosial atau nonteknis juga.

Dia pun membagikan pengalamannya saat pergi ke Afrika untuk mengadvokasi, sosialisasi, dan edukasi terkait air dan sanitasi di sana.

Penjelasan selanjutnya disampaikan oleh Elkha mengenai potensi sumber daya air di Indonesia yang melimpah. Meski begitu, dia mengatakan bahwa masih banyak yang belum terkelola dengan baik, sehingga menimbulkan kekurangan air dan bencana.

Dari permasalahan tersebut, alumni TPSDA angkatan 2013 yang kini sebagai Ahli Utama Teknik Pengairan di Kementerian PUPR menyebut bahwa TPSDA telah mencetak tenaga profesional yang mampu terjun dalam permasalahan di bidang sumber daya air.

Diah Suran Febrianti, S.T., menjelaskan perjalanan karirnya di Ruang K2.9657 Gedung Kuliah Umum 2 ITB Kampus Jatinangor, Sabtu (2/3/2024). (Dok. Raihan Zhafar)

Kemudian di gelas wicara sesi kedua, membahas mengenai jurusan yang ada di FTSL ITB Kampus Ganesha, yakni Teknik Kelautan, Teknik Lingkungan, dan Teknik Sipil.

Sesi ini dibawakan oleh Erika yang juga merupakan Project Planner dan Controller PT Bina Rekacipta Utama. Pada kesempatan ini, dia menjelaskan mengenai menjelaskan prospek kerja Teknik Kelautan yang sangat luas di lintas bidang seperti migas, energi terbarukan, dan transportasi laut. Hal itu dikarenakan setiap bangunan dan infrastruktur lepas pantai merupakan bidang utama dari Teknik Kelautan.

Tidak lupa, alumni Teknik Kelautan angkatan 2018 itu juga melantunkan semboyan kebanggan Teknik Kelautan, “Di laut kita jaya. Di darat kaya raya. Semoga kalau mati masuk surga," ucapnya.

Kemudian alumni lainnya, yakni Diah turut memberikan pandangannya mengenai prodi Teknik Lingkungan. Menurutnya saat ini Teknik Lingkungan bukan hanya concern mengenai pengolahan limbah saja. Namun juga sudah membicarakan keberlanjutan sebuah bisnis dalam suatu perusahaan bahkan operasional bisnisnya.

Alumni Teknik Lingkungan angkatan 1992 itu juga memberikan pengalamannya selama bekerja sebagai Divisi Head Environment Social Responsibility (ESR) di PT Astra International, Tbk.

Di sisi lain, alumni dari prodi Teknik Sipil, yakni Agus, memberikan wejangannya kepada mahasiswa TPB, terkait bekal untuk menghadapi dunia pekerjaan setelah perkuliahan. Bekal tersebut salah satunya, mahasiswa harus mampu memiliki kemampuan yang dibutuhkan di dunia pekerjaan ke depannya.

"Kompetensi dari ITB sangat cukup, tapi itu bukan yang menentukan keberhasilan, yang menentukan itu adalah attitude dan soft skill,” ujar alumni Teknik Sipil angkatan 1990 yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero).

Reporter: Raihan Zhafar (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)