Geohumanism 2023 GEA ITB: Pengembangan Aspek SDGs Desa Tanpa Kelaparan serta Desa Layak Air dan Sanitasi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (GEA ITB) mengadakan Geohumanism 2023. Kegiatan tahunan ini merupakan realisasi dari salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Terdapat konsep pengabdian yang menjadi ciri khas setiap tahunnya, yaitu pemetaan bawah tanah tentang air. Inovasi di tahun ini, Geohumanism mengadakan pemetaan agrogeologi untuk menghubungkan kelayakan tanah agar bermanfaat bagi pertanian. Hal tersebut sejalan dengan aspek yang terdapat dalam SDGs yaitu desa tanpa kelaparan dan desa layak air serta sanitasi.
Tujuan kegiatan ini untuk membantu menyelesaikan masalah terkait air bersih dan agrogeologi di desa oleh mahasiswa berdasarkan teori di kampus.
Lokasi binaan Geohumanism kali ini adalah Kampung Bojong Huni, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Penentuan lokasi berdasarkan sejumlah parameter, seperti sistem irigasi, pengaliran yang merata, dan hasil pertanian yang baik. Kampung tersebut dinilai sebagai daerah yang memiliki hasil pembobotan yang baik dan membutuhkan adanya pengabdian masyarakat.
“Hal menarik pengabdian masyarakat kali ini adalah tempat mengimplementasikan keilmuan di kelas. Namun, diusahakan agar tidak sampai gagal. Intinya melakukan yang terbaik untuk desa,” ucap Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan, Afif Yulma Putra.
Perencanaan kegiatan ini dilakukan mulai Februari 2023 untuk pencarian desa dan survei awal. Pada Maret 2023, dilakukan perizinan. Implementasi kepada masyarakat secara nyata dilakukan pada Agustus 2023. Sebelum melakukan pengabdian, peserta diberikan materi terlebih dahulu, baik dari sisi geologi maupun pertanian.
Adapun acara utama diadakan pada tanggal 18–19 November 2023. Pada hari tersebut diadakan workshop bersama ibu-ibu PKK untuk membuat buket uang. Kemudian, terdapat peresmian sumur bor, irigasi tetes, beserta materi infografis dan praktik bersama warga. Setelah kegiatan inti, akan diadakan pemonitoran terhadap desa binaan secara berkala.
Kegiatan ini berjalan dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak. HMTG (GEA) bekerja sama dengan kepala desa untuk meneruskan program kepada kepala kampung untuk diteruskan kepada warga. Dosen pembimbing dari fakultas pun ikut terlibat memberikan arahan dan saran terkait proposal kegiatan.
“Semoga masalah di desa ini dapat berkurang, seperti masalah air bersih dan pangan. Harapannya desa ini bisa menjadi desa berkelanjutan. Kemudian, PKK bisa terus maju dan berkembang. Semoga hal ini juga dapat menjadi tonggak awal bagi mahasiswa untuk membuka perhatian lebih terhadap permasalahan yang ada di desa,” ujar Ketua Geohumanism 2023, Alfito Ghifari.
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)
Dokumentasi: Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “GEA” ITB
Editor: M. Naufal Hafizh