Gerhana Matahari Total Dapat Diamati di ITB

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Masyarakat Asia di beberapa tempat sungguh beruntung karena dapat menyaksikan gerhana matahari total terlama abad ini pada Rabu (22/07). Sayangnya di Indonesia, fenomena tersebut hanya dapat dilihat di daerah Sabang dan Banda Aceh, itupun berupa gerhana parsial saja. Berkat kemajuan teknologi, pengamatan gerhana matahari dapat dilakukan pula di ITB. Yang juga menggembirakan, gerhana matahari total berikutnya akan terjadi di Indonesia.

Tidak hanya Jepang, masyarakat di 8 negara di Asia diantaranya Indonesia, Thailand, Filipina, Myanmar, Bangladesh, Laos, dan Nepal; beruntung dapat menyaksikan fenomena alam tersebut melalui telekonferensi  School of Internet (SOI) Asia.  Di Jepang sendiri, telekonferensi  diselenggarakan oleh Keio University, Graduate School of Media Design. Sementara di Indonesia, pengamatan tersebut disiarkan langsung di Gedung Comlabs ITB Bandung dan di Manado. Pengamatan dihadiri oleh beberapa siswa SMU di Bandung.

Gerhana matahari total yang berlangsung selama 6 menit 9 detik mencapai puncaknya di atas pulau Iwo Jima, Jepang.  Sementara menurut Ketua Program Studi Astronomi ITB, Dr. Mahasenaputra, M.Sc., gerhana matahari maksimal hanya selama 7 menit. Gerhana total dimulai pukul 01.00 UT atau sekitar 09.15 WIB.

2016: Gerhana Matahari Total di Indonesia

Berdasarkan keterangan dari Ketua Program Studi Astronomi ITB, Indonesia akan berada pada lintasan gerhana matahari total di tahun 2016 nanti. Fenomena ini dapat diamati secara langsung di Palembang, Poso, Ternate, dan Banjarmasin. Gerhana matahari total akan berlangsung selama 4 menit pada bulan Maret. Sementara beberapa daerah lain di Indonesia hanya dapat melihat secara langsung berupa gerhana parsial.

Beliau juga menanggapi isu yang berkembang seputar tsunami akibat fenomena gerhana. Dikatakan beliau hal tersebut tidak benar karena tsunami maupun pasang air laut tidak dipengaruhi gerhana matahari; melainkan tenaga endogen bumi dan gravitasi bulan. "Paling-paling hanya binatang yang bingung karena gelap sesaat," ujar beliau.

School of Internet: Belajar Jarak Jauh

Pengamatan gerhana matahari total ini dimungkinkan berkat kerjasama antara UNESCO dengan Inherent yang berwujud program SOI. SOI Project menggunakan satelit berbasis internet untuk menghasilkan jaringan internet dengan lebih murah, mudah didistribusikan, dan lebih memungkinkan bagi universitas yang berlokasi di area dimana jaringan internet sulit dibangun.

Dengan adanya SOI, kuliah-kuliah ataupun pertemuan jarak jauh dimungkinkan melalui telekonferensi. Selama ini, SOI sering dimanfaatkan untuk kegiatan Lecture Learning yang biasa diadakan 6 bulan sekali. Sasarannya bervariasi dari anak usia sekolah dasar hingga umum. Salah satu bentuk kerjasama dengan SOI yaitu wawancara astronot Jepang dengan mahasiswa Indonesia yang berada di Jepang sebagai penerjemah.

SOI telah menjangkau sejumlah universitas di antaranya ITB, UNIBRAW, UNSYIAH, UNHAS, dan Universitas Sam Ratulangi. Informasi lebih lanjut mengenai SOI dapat dilihat di sini.