Pada kesempatan kali ini, Putri Indonesia 2011, Maria Selena yang juga sekaligus mahasiswi Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB memandu seminar tersebut.  Sebelumnya, acara ini dibuka oleh sambutan dari Sekretaris Jenderal OSKM ITB 2013, Benito Reyhan (SBM 2010); dilanjutkan oleh Nyoman Anjani (Teknik Mesin 2009) selaku Presiden Keluarga Mahasiswa ITB, dan yang terakhir oleh Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Dalam orasinya, Gita menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia butuhkan pemimpin yang mengerti kepentingan rakyat dan kepentingan geopolitik. Pemimpin terdahulu sebelum meraih kemerdekaan memiliki visi yang jelas, tentunya masa depan kita di abad dua puluh satu menurut Gita tidak akan bisa lebih relevan tanpa kapasitas untuk menguatkan moral dan menopang eradikasi korupsi.

Gita menyebutkan bahwa sebaiknya negara ini mengisi produk dalam negeri dengan produk merah putih. Menumbuhkan budaya berbangsa merupakan suatu keharusan pemimpin negeri ini, selain harus mampu menjawab tantangan zaman.

Gita memperkirakan jika ingin mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak tujuh persen, diperlukan peningkatan sebanyak enam puluh persen dari sisi produktifitas tenaga kerja per unit. Jika hal ini tidak diantisipasi, terdapat resiko terjadinya fenomena "middle income trap". Sebuah negara dapat saja keluar dari fenomena  "middle income trap". jika bangsa tersebut berteknologi, berdemokrasi, dan berbudaya. Hal inilah yang seharusnya mampu diperankan oleh mahasiswa-mahasiswa hasil didikan kampus Ganesha beberapa tahun mendatang

Tidak lupa, Gita juga mengucapkan selamat atas pencapaian keluarga mahasiswa ITB. Kepada mahasiswa baru, Gita berpesan "Jadilah garuda-garuda yang kreatif, terampil, berteknologi, yang memiliki semangat kebangsaan. Jalani tahun-tahun mendatang dengan tekad seorang pemimpin yang bangga bernasionalisme."