Hangatkan Kenangan Lama dalam Konser Paduan Suara 2011 Alumni PSM ITB
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
BANDUNG, itb.ac.id - Aula Barat ITB kembali semarak dengan alunan nada-nada indah dari vokal Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB pada Sabtu (25/06/11). Namun vokalis-vokalis tersebut bukan berasal dari anggota aktif PSM ITB, namun para alumni yang telah berkarya bersama PSM ITB. Terhitung para alumni dari angkatan 1960-an hingga angkatan 2000-an tampil dan menghibur penonton dengan membawakan lagu-lagu kebanggaan mereka.
Konser ini mengusung tema 'the reunion in my living room' karena memang digagas di salah satu ruang tamu alumni PSM. Suasana reuni ini terlihat dari tata panggung yang nyaman, kostum penyanyi yang menggunakan kemeja putih santai dan celana jeans, dan juga suasana kekeluargaan yang dibawakan selama acara. Selain penonton, para penyanyi sendiri terlihat sangat menikmati konser tersebut dengan ekspresi cerah sepanjang konser.
Konser ini dimulai dengan opening act berupa lagu Gaudeamus serta Sinaran. Suasana sakral terasa dalam lantunan lagu Merpati Putih dan Matahari, yang dilanjutkan dengan Puing. Para penyanyi menyampirkan selendang warna-warni di leher sebelum menyanyikan Pelangi (oleh F.X. Warsono).
Suasana menjadi semakin santai ketika konduktor Nugroho Tri Utomo mulai memimpin lagu When I Fall in Love, Let's Hang On, dan As Time Goes By. Dalam lagu Got a Lotta Love between Us penonton diajak bertepuk tangan bersama mengiringi irama lagu. Semakin akrab, lagu Sersan Mayorku dan Naik Delman dialunkan, terus memutar ulang kenangan-kenangan indah para alumni PSM ITB. "Suasananya sangat enjoyable. Para alumni PSM, apalagi dari angkatan 60-an, sangat hebat karena masih prima dalam membawakan lagu-lagu tersebut," puji Andy Trirakhmadi (Teknik Kimia 2007) yang menyaksikan konser tersebut.
Usai intermission selama 10 menit, lagu Smile dibawakan oleh TLV yang beranggotakan Iman Setia, Eldi Lubis, dan Fery Sinambela, disambut oleh keeksotisan lagu Janger. Satu dalam Nada Cinta muncul berikutnya, disusul oleh Looking through the Eyes of Love, Sisingamangaraja, dan Aku Cints Kepadamu dengan iringan piano bernuansa jazz oleh Bubi Sutomo (Teknik Pertambangan 1984). Saat konser berakhir, penonton bertepuk tangan meminta encore yang disambut dengan lagu Halo Halo Bandung.
Di sela-sela lagu, diselipkan beberapa bincang nostalgia mengenai kenangan-kenangan para alumni PSM ITB selama kuliah. Tanpa terasa, hampir 50 tahun PSM ITB berkiprah dalam bermacam event internasional bahkan menjuarai berbagai kompetisi. "Konser ini (pun) diadakan juga sebagai ajang pengumpulan dana untuk mendukung pengembangan PSM ITB dalam berbagai kegiatan/kompetisi," ujar Melia Gunawan (Teknik Kimia 1979), alumni PSM ITB yang juga dosen program studi Teknik Kimia ITB. Konser serupa akan dilakukan di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, pada Kamis (20/07/11) mendatang,
Konser ini dimulai dengan opening act berupa lagu Gaudeamus serta Sinaran. Suasana sakral terasa dalam lantunan lagu Merpati Putih dan Matahari, yang dilanjutkan dengan Puing. Para penyanyi menyampirkan selendang warna-warni di leher sebelum menyanyikan Pelangi (oleh F.X. Warsono).
Suasana menjadi semakin santai ketika konduktor Nugroho Tri Utomo mulai memimpin lagu When I Fall in Love, Let's Hang On, dan As Time Goes By. Dalam lagu Got a Lotta Love between Us penonton diajak bertepuk tangan bersama mengiringi irama lagu. Semakin akrab, lagu Sersan Mayorku dan Naik Delman dialunkan, terus memutar ulang kenangan-kenangan indah para alumni PSM ITB. "Suasananya sangat enjoyable. Para alumni PSM, apalagi dari angkatan 60-an, sangat hebat karena masih prima dalam membawakan lagu-lagu tersebut," puji Andy Trirakhmadi (Teknik Kimia 2007) yang menyaksikan konser tersebut.
Usai intermission selama 10 menit, lagu Smile dibawakan oleh TLV yang beranggotakan Iman Setia, Eldi Lubis, dan Fery Sinambela, disambut oleh keeksotisan lagu Janger. Satu dalam Nada Cinta muncul berikutnya, disusul oleh Looking through the Eyes of Love, Sisingamangaraja, dan Aku Cints Kepadamu dengan iringan piano bernuansa jazz oleh Bubi Sutomo (Teknik Pertambangan 1984). Saat konser berakhir, penonton bertepuk tangan meminta encore yang disambut dengan lagu Halo Halo Bandung.
Di sela-sela lagu, diselipkan beberapa bincang nostalgia mengenai kenangan-kenangan para alumni PSM ITB selama kuliah. Tanpa terasa, hampir 50 tahun PSM ITB berkiprah dalam bermacam event internasional bahkan menjuarai berbagai kompetisi. "Konser ini (pun) diadakan juga sebagai ajang pengumpulan dana untuk mendukung pengembangan PSM ITB dalam berbagai kegiatan/kompetisi," ujar Melia Gunawan (Teknik Kimia 1979), alumni PSM ITB yang juga dosen program studi Teknik Kimia ITB. Konser serupa akan dilakukan di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, pada Kamis (20/07/11) mendatang,