Hidupkan Pariwisata, Mahasiswa KKN ITB Kembangkan Potensi Wisata Pemancingan di Dermaga Cimanggu, Purwakarta

Oleh Ahmad Faujan - Mahasiswa Oseanografi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Spot foto yang dibangun kelompok 2 KKN ITB di Dermaga Cimanggu, Dusun 3, Desa Parungbanteng. (Dok. Kelompok 2 KKN ITB)

PURWAKARTA, itb.ac.id - Kelompok 2 KKN Tematik Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dikenal dengan nama MANCINGMANI2C melaksanakan programnya di Kampung Cimanggu, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, selama 20 hari, dari tanggal 6 hingga 26 Agustus 2024. Kelompok ini berfokus dalam program pengembangan Dermaga Cimanggu sebagai destinasi wisata. Ketua Kelompok 2, Faiz Zyad Alfata (Arsitektur, 2022), mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali potensi wisata lokal yang sebelumnya kurang terkelola.

Dermaga Cimanggu, yang terletak di RT 14 RW 07 Dusun III, Desa Parungbanteng, merupakan kawasan pemancingan yang telah eksis selama lebih dari lima tahun. Terdapat empat rakit pemancingan milik perorangan di lokasi ini, yang disewakan kepada wisatawan dengan biaya Rp10.000 hingga Rp15.000 per orang. "Meski wisatawan dapat memancing tanpa rakit, rakit lebih banyak diminati oleh pengunjung, terutama saat akhir pekan dan hari libur," ujar Faiz.

Adapun tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat adalah kondisi pasang surut Waduk Jatiluhur yang memengaruhi jumlah pengunjung. "Surut terjadi antara bulan Juni hingga November, sementara pasang dari Desember hingga Juni. Ini menyebabkan penurunan minat wisatawan, ditambah dengan kurangnya pengelolaan tempat yang membuat lingkungan pemancingan tampak kurang terawat," ujarnya.

Selain pemancingan, panorama alam yang indah menjadi daya tarik yang berpotensi dikembangkan, seperti pembuatan spot foto dan tempat nongkrong.

Proses perakitan bambu untuk pembangunan gapura Dermaga Cimanggu oleh warga dan mahasiswa KKN di Dusun 3, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (10/8/2024). (Dok. Kelompok 2 KKN ITB 2024)

Salah satu tantangan utama yang dihadapi tim KKN ITB adalah minimnya infrastruktur pariwisata di Dermaga Cimanggu. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka merancang beberapa proyek pengembangan, termasuk pembangunan spot foto, gapura, penghiasan jalan, dan penunjuk jalan. Salah satu proyek yang dihasilkan adalah spot foto berbentuk dermaga letter T, yang dirancang khusus untuk memfasilitasi kegiatan swafoto wisatawan. Dermaga ini dibangun di pinggiran waduk dengan latar pegunungan yang mengelilingi Waduk Jatiluhur, menciptakan pemandangan yang memukau bagi pengunjung.

“Kami juga menyusun sebuah masterplan yang diharapkan dapat menjadi panduan pengembangan wisata pemancingan Cimanggu untuk tiga tahun ke depan,” kata Faiz.

Awalnya, tim KKN merencanakan juga untuk mengecat warung-warung di sekitar lokasi. Namun program ini dibatalkan setelah mempertimbangkan biaya, urgensi, dan waktu yang tersedia. "Kami fokus pada hal-hal yang lebih prioritas untuk menciptakan dampak yang lebih nyata," katanya.

Selain program utama yang berfokus pada infrastruktur pariwisata, kelompok KKN juga melakukan berbagai kegiatan nontema untuk berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat setempat. Beberapa di antaranya termasuk mengajar di TPA/TPQ, senam pagi, kerja bakti, serta memeriahkan perayaan 17 Agustusan.

Kegiatan pemasangan rangkaian kayu pijakan untuk bangunan spot foto, di Dusun 3, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Selasa (13/8/2024). (Dok. Kelompok 2 KKN ITB 2024)

Dalam hal pengelolaan jangka panjang, tim KKN ITB berharap agar masyarakat setempat, terutama para pemangku kepentingan, dapat melanjutkan upaya pengembangan wisata pemancingan di Cimanggu.

"Masterplan yang kami buat diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan wisata selama tiga tahun ke depan," kata Faiz. Dia berharap adanya pengelolaan lebih baik terkait kebersihan dan fasilitas pendukung di lokasi wisata agar lebih menarik bagi wisatawan.

Kegiatan peresmian program kelompok 2 dalam pengembangan desa wisata Dermaga Cimanggu bersama Kepala Desa, Dusun 3, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Kamis (22/8/2024). (Dok. Kelompok 2 KKN ITB 2024)

Program KKN ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Faiz dan timnya belajar tentang perbedaan pola komunikasi antara masyarakat desa dan kota serta pentingnya gotong royong dalam menyelesaikan tugas-tugas bersama. “Kami juga belajar untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik dalam menghadapi tantangan, termasuk bagaimana survive dengan berbagai keterbatasan,” katanya.

Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)

#kkn tematik itb #kkn #iku 2 mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus #pariwisata