Hidupkan Semangat Menempuh Pendidikan Tinggi, Mahasiswi Sekolah Farmasi ITB Inisiasi Campus Prep-Camp di Cibodas
Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id—Pendidikan tinggi mampu memberikan akeses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk. Namun, tidak semua lapisan masyarakat memiliki persepsi bahwa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi itu penting, seperti halnya di desa.
Motivasi yang rendah disebabkan oleh persepsi struktural yang menganggap ijazah SMA sudah cukup untuk mendapatkan pekerjaan. Persoalan finansial dan terbatasnya informasi juga menjadi kendala. Selain itu, untuk memasuki perguruan tinggi, diperlukan serangkaian tes yang harus diikuti. Individu di desa belum cukup mampu untuk beradu kemampuan dengan individu lainnya, terutama yang berasal dari kota.
Permasalahan tersebut menggugah salah satu mahasiswi Sains dan Teknologi Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 2019, Zahra Raudhatul Jannah untuk menginisiasi program Campus Prep-Camp di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Latar belakangnya bermula karena dia ingin pula memajukan pendidikan di desanya. “Di kalangan masyarakat Desa Cibodas, kuliah menjadi hal yang tidak terlalu penting. Diperlukan pemantik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan informasi mendasar mengenai pendidikan tinggi.
Campus Prep-Camp hadir memberikan bimbingan belajar gratis untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk kampus. Kami juga menyelipkan sesi pengenalan kampus dan jurusan, informasi beasiswa, dan sharing bersama relawan pengajar yang berasal dari kalangan mahasiswa,” ucapnya kepada reporter Humas ITB, Kamis (22/08/2024).
Pada awalnya, Zahra melakoni kegiatan ini sendiri sembari menunggu pendidikan profesi apotekernya dimulai. Dalam perjalannya dia sempat menghadapi berbagai kendala, seperti minimnya siswa, keterbatasan pengajar, dan bahan ajar yang belum terstruktur.
Angin segar itu datang ketika ia menjadi volunteer di Sakola Kembara, sekolah informal yang memiliki mimpi dapat memberikan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh anak Indonesia. Zahra mendapat tawaran untuk berkolaborasi dengan Sakola Kembara. Tekadnya semakin kuat untuk terus menyalakan harapan berkuliah di Desa Cibodas.
“Di tahun pertama, kami melakukan roadshow di SMK Putra Nasional Cibodas dan SMAN 02 Lembang. Ada 3 murid yang mendaftar dan ketiganya kini telah berhasil masuk ke kampus impiannya di UPI, UNS, dan Poltekkes Bandung. Di tahun ini, kami melakukan roadshow untuk siswa kelas 12 SMA/sederajat di Desa Cibodas dan sekitarnya. Saat ini tercatat sudah ada 12 murid yang rutin belajar setiap akhir pekan dan pengajarnya berasal dari berbagai kampus, seperti ITB, UPI, hingga UNPAD,” ujar Zahra.
Salah satu pendiri Sakola Kembara, Rommi Adany Putra Afauly, menjadi saksi kegigihan Zahra dalam merintis CampusPrep-Camp.
“Permasalahannya cukup pelik menyangkut awareness masyarakat tentang perguruan tinggi belum tertanam dengan baik, bayang-bayang UKT mahal, dan proses seleksinya yang tak mudah. Saat roadshow, kami tidak selalu mendapat feedback positif. Namun pada akhirnya, semua perjuangan itu berbuah manis. Masyarakat Desa Cibodas menyediakan ruangan secara gratis yang kami sulap menjadi ruang belajar dan perpustakaan,” tutur mahasiswa Teknik Mesin 2018 itu.
Zahra mengungkapkan harapannya agar program ini bisa terus berjalan dan memberi dampak yang masif. “Semoga lebih banyak murid yang terbantu untuk bisa kuliah dan menyadarkan pentingnya pendidikan kepada masyarakat sekitar. Kami juga ingin dari Campus Prep-Camp ini bisa terlahir insan-insan yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki kemauan untuk berkontribusi di Desa Cibodas. Ke depannya kami menargetkan agar bisa memiliki lebih dari 20 murid dan membantu mereka semua lulus di perguruan tinggi negeri,” pungkasnya.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)