HME ITB Datangkan Dosen Teknik Biomedis dalam Gelaran Meet The Pro 2

Oleh Holy Lovenia

Editor Holy Lovenia

BANDUNG, itb.ac.id - Biomedis merupakan salah satu bidang keilmuan yang memiliki potensi tinggi di Indonesia. Di tahun pertamanya sebagai program studi, salah seorang dosen dari Teknik Biomedis diundang menjadi pembicara dalam acara Meet The Pro 2 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME) ITB pada Rabu (05/10/16) tepatnya pukul 18.30 WIB. Acara yang bertajuk "Meninjau Potensi Biomedis di Indonesia" tersebut diadakan di ruang Multimedia (Labtek 5 lantai 4). Materi ini dibawakan oleh Dr. Widyawardana Adiprawita, ST. MT sebagai sebagai dosen Kelompok Keahlian (KK) Teknik Biomedika, Dr. Ir. Richard Karel Willem Mengko yang merupakan anggota Senat Akademik ITB, dan Dr. Hasballah Zakaria yang memiliki bidang keahlian biomechanic, imaging, and image processing.
Acara ini terbagi menjadi 3 sesi yang dibawakan oleh pembicara yang berbeda. Dr. Widyawardana Adiprawita membuka Meet The Pro 2 dengan pembahasan biomedis secara umum dan masa depannya. Beliau mengajak para peserta untuk melihat lebih jauh ke dalam pembagian keilmuan biomedis, luas cakupannya, dan potensi biomedis ke depannya menurut beberapa sumber yang ada.


Sesi selanjutnya diisi oleh Dr. Hasballah Zakaria. Beliau membawakan topik tentang Industri Biomedis di Indonesia. Dalam materinya, beliau menunjukkan betapa minimnya alat medis dan standar alat kesehatan dalam negeri sehingga tidak bisa menguji, terlebih lagi mensertifikasi. Dengan begitu, kalibrasi alat medis dilakukan secara mandiri dan standarnya tidak merata. Selain itu, beberapa penelitian mengenai kesehatan dan teknologi biomedis juga terpaksa ditutup karena kurangnya dukungan. Hal ini menunjukkan kurang majunya industri biomedis di Indonesia. Dr. Hasballah Zakaria juga memberi sudut pandang yang baru bagi para peserta, yaitu untuk melihat kekurangan biomedis di Indonesia ini sebagai peluang, bukan beban.

"ITB dan IPTEK Masa Depan" adalah judul topik yang disampaikan oleh Dr. Ir. Richard Karel Willem Mengko pada sesi terakhir. Menurut beliau, menjadi juara itu tidak bisa hanya sekedar belajar ilmu yang ada sekarang saja, tetapi harus mau mempelajari ilmu masa depan juga. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak potensi. Walaupun begitu, menjadi juara tetap adalah hasil dari kerja keras. Banyak peluang yang ada sekarang, apalagi dengan adanya teknologi seperti internet dan perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Beliau menekankan titik berat untuk menjadi berhasil bukan hanya pada kerja keras dan inovasi cemerlang, melainkan juga pada kesediaan untuk membantu sesama. "Tidak ada orang yang mau membantu orang lain yang ingin kaya sendiri," ucap Dr. Ir. Richard Karel Willem Mengko di penghujung acara. "Kalau kamu mau dibantu, kamu juga harus bantu orang lain jadi kaya. Maka, kamu akan ikut menjadi kaya."