HMM ITB Selenggarakan Seminar Indonesia 'Menuju Sistem Transportasi Hemat Energi'
Oleh Edo Belva
Editor Edo Belva
"Sebagai mahasiswa, kita juga harus dapat menambah wawasan di luar materi yang diajarkan di kuliah," ujar Dio Cesar Alfananda (Teknik Mesin 2010) selaku ketua dari kegiatan ini. Menurut Dio melalui seminar ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa ITB. "Tema yang diangkat pada seminar kali ini adalah masalah transportasi," tambahnya.
Pertemukan Pemerintah dan Pakar Transportasi
Pada seminar yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta ini menghadirkan empat orang pembicara. Dua orang pembicara dari pemerintah dan dua orang yang lain merupakan pengamat di bidang transportasi. Moderator pada seminar kali ini adalah Yuli Setyo Indartono, dosen Teknik Mesin ITB yang juga menaruh perhatian pada masalah transportasi di Indonesia.
Seminar ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Dr. Ir. Iman Kartolaksono (Dosen Teknik Mesin ITB) dan perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) provinsi Jawa Barat, Ir. Sumarwan. Mereka memaparkan latar belakang mengapa kita harus mulai merancang sistem transportasi yang hemat energi.
Dr. Iman menjelaskan mengenai teknologi transportasi dewasa ini serta pengaruhnya terhadap lingkungan. Sedangkan Ir. Sumarwan lebih menekankan kepada urgensi penghematan energi.
"Kita masih banyak mengkonsumsi energi fosil dan seperti yang kita tahu, energi fosil cadangannya semakin sedikit," ujar Sumarwan. "Sehingga salah satu solusinya adalah efisiensi dan konversi energi," imbuhnya.
Presentasi pada sesi berikutnya dibawakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Dedy Taufik, MSc. Pada kesempatan kali ini dia memaparkan kondisi nyata dari sistem transportasi di Jawa Barat. Selain itu dia juga menjelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sementara itu, presentasi terakhir dibawakan oleh pengamat transportasi Indonesia, Prof. Dr. Ir. Ofyar Z. Tamin, MSc. Dalam presentasinya, dia mencoba memaparkan solusi untuk menghadapi permasalahan transportasi di Indonesia. "Kita harus bisa menciptakan sistem transportasi umum yang nyaman, efektif dan efisien," ujar Ofyar. "Dengan begitu, orang akan lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi," tambahnya.
Selain civitas akademika ITB, terdapat pula mahasiswa dari universitas lain yang mengikuti seminar ini. "Sebenarnya seminar ini hanya terbatas pada kalangan ITB saja, namun kami mengundang perwakilan mahasiswa dari universitas lain untuk mengikuti acara ini," ujar Dio.
"Melalui seminar ini, saya berharap kita dapat mencari solusi bersama atas permasalahan bangsa yang sedang kita hadapi," ungkapnya.