Indonesia Diproyeksikan Bakal Jadi Salah Satu Negara dengan Pasar Penerbangan Terbesar di Dunia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan kolokium daring kedirgantaraan yang merupakan hasil kerjasama ITB dengan BOEING pada Jumat (1/4/2022). Pada kolokium daring ini, materi yang dipaparkan adalah “ Pembaruan Pasar Pesawat Penumpang dan Kargo Udara Komersial dan Prakiraan Jangka Panjangnya untuk Masa Depan”.

Narasumber yang diundang untuk menjadi pemateri pada acara ini adalah Regional Director Market Analysis of Boeing Commercial Airplanes, Gregg Gildemann. Pada acara tersebut, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., juga turut memberikan opening speech.

Menurut Gregg, Indonesia memiliki pasar terbesar pada dunia penerbangan di Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi oleh populasi Indonesia meliputi 41% dari seluruh populasi Asia Tenggara, dan juga GDP Indonesia yang sebesar 1.1 miliar US Dollar meliputi 35% ekonomi Asia Tenggara.

“Berbagai angka besar tersebut mendukung Indonesia menjadi negara sebagai pasar terbesar di dunia penerbangan asia tenggara dengan meliputi hampir 45% kapasitas penerbangan di Asia Tenggara,” kata Gregg. Angka ini kian meningkat sejak kuartil kedua pada tahun 2021 hingga kuartal ke empat tahun 2022.

Gregg menambahkan, berdasarkan data IHS Economics, GDP Indonesia diproyeksikan akan meningkat 24% pada 2025. Pada tahun tersebut, diproyeksikan akan meningkat sebesar 15% untuk produksi Industri dan 25% untuk konsumsi pribadi, dan akhirnya, pada tahun 2039 Indonesia diproyeksikan sebagai negara dengan pasar penerbangan terbesar ke-4 di dunia.

Untuk menghadapi masa depan dunia penerbangan, BOEING memprediksi berbagai tren yang akan terjadi pada dunia penerbangan seperti pembaruan armada, peningkatan efisiensi dan sustainability penerbangan, peningkatan permintaan perjalanan, keberagaman pasar, terciptanya inovasi baru, meningkatkan fleksibilitas jaringan dan juga kapabilitas.

“Prediksi untuk 20 tahun ke depan adalah peningkatan ekonomi dunia sebesar 2,7%, peningkatan traffic penumpang pesawat sebesar 4%, peningkatan traffic kargo sebesar 4% , dan peningkatan pada armada pesawat sebesar 3,1%,” ujar Gregg.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)