INFEST 2018, Owning The Future And Beyond
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id – Ada sesuatu yang berbeda di parkiran dan gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) pada hari Sabtu, 21/4/2018. Mahasiswa SBM ITB 2020 menyelenggarakan sebuah acara: INFEST 2018 (Innovation Festival) yang bertajuk "Owning The Future and Beyond." Pameran besar ini menampilkan 156 projek dari mahasiswa semester dua SBM ITB angkatan kelulusan 2020 dengan dua belas bidang industri, yaitu kecantikan-fashion, makanan dan minuman, commerce, teknologi, pendidikan, hiburan dan seni, health-humanism, kopi, transportasi, lingkungan-agrikultur, travel-tourism, dan finansial-freelance.
Pameran yang dimulai pada pukul 13.00-19.00 WIB ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Leadership and Management Practice yang dipelajari oleh mahasiswa SBM ITB 2020. Walaupun diguyur hujan, acara ini tidak kehilangan pengunjung. Lebih dari 1500 pengunjung datang dan menjadi saksi dari sebuah pameran lintas industri terbesar di SBM ITB.
Menurut Ahmad Rizqatha Ramadhan penanggung jawab INFEST 2018, yang juga merupakan mahasiswa SBM ITB 2020, menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan dengan tujuan mengenalkan mahasiswa SBM ITB 2020 dengan industri yang ada saat ini, dan berusaha untuk masuk serta memahami alur kerja dan bisnis dalam industri tersebut, " tujuannya agar meningkatkan perhatian kita terhadap dunia bisnis saat ini.
Projek yang dijalankan pun tidak main main. Projek Sikinang misalnya, projek yang diinisasi oleh Ilham Nugraha ini ini membuat biji nangka yang biasanya dibuang, dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis makanan seperti brownis dan tempe setelah biji nangka dijadikan tepung.
Tidak sedikit projek yang sudah menerima hibah investasi dari berbagai pihak, projek Canika misalnya. Projek ini berhasil mendapatkan investasi dari SBM ITB untuk menjalankan projeknya berupa aplikasi yang menghubungkan pengguna dengan vendor persiapan pernikahan seperti dekorasi, catering, gedung, bahkan hingga mobil pengantin. Tidak sedikit projek yang sudah menghasilkan profit atau keuntungan saat menjalankan projeknya.
Tapi tidak semuanya yang berorientasi pada keuntungan, projek yang diinisasi oleh Wendy Anastasya Yeoda misalnya, ia menginisasi sebuah projek berjudul The Untold Story. Projek membuat buku cerita dari anak anak panti asuhan, bekerja sama dengan mahasiswa seni rupa dan ilustrator yang mempunyai kemampuan dalam bidang menggambar ilustrasi. Hasil penjualan dari buku ini seluruhnya akan dihibahkan kepada anak anak panti asuhan ini. Ada pula projek ITB Quran Reciter, projek yang diinisasi oleh Bagus Nugroho ini bergerak di bidang edukasi religi, membuat video quran yang reciternya dari ITB.
Saat menjalankan projeknya, mahasiswa SBM ITB 2020 menjalaninya dengan serius. Sejak bulan Januari, mereka melalukan perencanaan projek, asistensi dengan tutor, kemudian wawancara dengan berbagai narasumber, dan terdapat pula beberapa dosen tamu yang hadir saat perkuliahan.
INFEST merupakan sebuah langkah awal untuk menyambut Indonesia 2030 menuju ekonomi terbaik ke-5 di dunia menurut riset yang dilakukan McKinsey, juga menyambut Indonesia dengan bonus demografi pada tahun yang sama. Dimana pada tahun tersebut, penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia tidak produktif. Hal ini dapat mempercepat kemajuan Indonesia jika generasi mudanya, terutama mahasiswanya agar dapat memanfaatkan momen tersebut dengan baik.
Penulis: Moch Akbar Selamat (TPB SBM 2017)
Foto: Dokumentasi pribadi