International Day: Semarak Kebersamaan dalam Keberagaman

Oleh Fatimah Larassati

Editor Fatimah Larassati

BANDUNG, itb.ac.id - Memfasilitasi keberagaman berskala global di ITB, Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional ITB menggelar acara International Day pada Jumat (13/11/15) di Aula Barat. Acara yang dilaksanakan sejak pagi hingga sore ini adalah sebuah acara kultural yang mengundang mahasiswa-mahasiswa internasional dari 22 negara berbeda untuk menampilkan budaya khas dari negara asal masing-masing. Partisipan asing dalam acara kali ini terdiri atas mahasiswa internasional program pertukaran ataupun yang sedang mengambil program sarjana dan pascasarjana di ITB. Asal negara para partisipan pun bervariasi, mulai dari negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam hingga negara di benua seberang seperti Madagaskar, Amerika Serikat, Polandia, dan masih banyak lagi.

Selaras dengan tema utama tahun ini yang bertajuk "A Moment to Share", tujuan utama diadakannya International Day adalah agar seluruh sivitas akademik ITB, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat saling berbagi dan belajar. "Banyak hal yang dapat dipelajari, tak terbatas budaya tapi juga belajar memahami diversitas dan perbedaan," ujar Dra. Ayi Rohayati, MA selaku ketua acara International Day. Momen ini juga dinilai sangat pas karena ITB dengan segala keberagaman yang dimilikinya adalah representasi ideal dari potret budaya Indonesia.


Empat aspek budaya yang diangkat pada acara kali ini adalah makanan khas tiap negara, penampilan berupa tarian dan nyanyian khas, fashion show pakaian tradisional negara peserta, serta penayangan video profil mengenai negara bersangkutan. Partisipan dari masing-masing negara juga ditempatkan di stan-stan yang terbuka bagi para pengunjung. Stand-stand tersebut dihias dengan beragam pernak-pernik khas dari negara masing-masing. Pengunjung juga bisa mendapatkan informasi dan bertanya negara bersangkutan melalui interaksi di stan tiap negara. Bahkan jika datang pada saat yang tepat, pengunjung dapat mencicipi sajian khas yang disediakan oleh para partisipan.


Animo untuk mengenal dan belajar budaya tak hanya dirasakan oleh mahasiswa ITB. Pasalnya, acara kali ini juga ramai dihadiri oleh masyarakat umum dari beragam instansi.  Antusiasme serupa juga diamini oleh Park Jiwon, salah satu partisipan dari Korea. Diakui olehnya bahwa selain sebagai wahana interaksi antara pelajar asing dan masyarakat lokal, acara ini juga menjadi salah satu pengisi waktu luang yang sangat menarik dan bermanfaat bagi para pelajar asing tersebut.


Sebenarnya, acara serupa pernah diselenggarakan oleh ITB beberapa tahun silam namun vakum sejak tahun 2010 dan baru diadakan lagi tahun ini. "Respon positif dari pengunjung dan partisipan tentu menjadi pemacu bagi kami agar bisa menyelenggarakan lagi acara ini dengan lebih baik tahun depan," ujar Ayi. Beliau juga menambahkan bahwa dengan penyelenggaraan rutin tahunan gelaran seperti ini, mahasiswa ITB diharapkan dapat memetik sebanyak-banyaknya manfaat dan kesempatan untuk belajar budaya dan berinteraksi dengan masyarakat global.