International Distance Learning Program dengan Teknologi EV-DO, Program Pendidikan Baru dari STEI
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Aula Barat ITB hari Jum’at, 25 Agustus 2006 ini dipenuhi oleh pria-pria berjas rapi dan wartawan dari berbagai media. Umbul-umbul warna hijau tua mewarnai halaman Aula Barat ITB dengan tajuk ‘Empowering the Next Generation’. Suasana dalam Aula Barat pun diubah bak gedung bintang lima dengan sebuah layar ekstra besar di belakang panggungnya. Seorang penyanyi sekaligus penulis buku Dewi ‘Dee’ Lestari pun didapuk sebagai Master of Ceremony (MC) dalam acara yang digelar sejak pukul 9 pagi tersebut. Acara yang disponsori oleh Bakrie Telecom-ITB-Qualcomm ini berjudul “Empowering The Next Generation With Mobile Broadband Technology, International Distance Learning Program with CDMA2000 1x EV-DO Technology.”
Acara ini merupakan perwujudan dari kerjasama antara ITB dengan Bakrie Telecom dan Qualcomm untuk launching program ITB terbaru, ‘International Distance Learning Program with CDMA2000 1x EV-DO Technology’. Program ini melibatkan California Institute for Telecommunications and Information Technology (Calit2), sebuah perkumpulan yang dipimpin oleh Dr. Eric Frost dari San Diego State University. Program ini merupakan program belajar internasional bagi mahasiswa ITB untuk memperkaya ilmu IT menuju kemajuan teknologi informasi Indonesia. Program belajar internasional ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas CDMA2000 1x EV-DO, yang ada berkat dukungan Bakrie Telecom dan Qualcomm. Teknologi ini memungkinkan peserta program untuk berinteraksi langsung dengan pengajarnya, Dr. Eric Frost dari San Diego State University.
Program ini memungkinkan mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB belajar lebih mendalam mengenai BREW Application langsung dari para pakarnya di Calit2. Program ini menjadi sumbangan yang besar bagi dunia teknologi informasi Indonesia, karena teknologi ini termasuk teknologi baru di negara kita. BREW Application merupakan bahasa pemrograman untuk Code Division Multiple Access (CDMA). Program ini diharapkan dapat menjadi pioner dalam Mobile Broadband Technology Center di Indonesia.
Program belajar internasional ini akan diberlakukan mulai bulan Januri 2007 untuk S1 dan S2 STEI. Program ini tidak memungut biaya bagi peserta yang mengikutinya. Tapi tidak sembarang orang yang bisa mengikuti program ini. Peserta program ini hanya dibatasi untuk 30 orang mahasiswa STEI yang lulus seleksi. Seleksi diorganisasi oleh Kelompok Keahlian Teknologi Informasi (KKTI) Laboratorium Sinyal dan Sistem. Pendaftaran peserta dibuka mulai tanggal 15 September sampai 15 Oktober 2006. Pengumuman peserta seleksi tanggal 22 Oktober dan wawancara tanggal 1-15 November 2006. Peserta yang resmi mengikuti program ini akan diumumkan pada 15 November 2006.
Acara launching program ini dihadiri oleh Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, rektor ITB, Anindya Bakrie selaku pimpinan Bakrie Telecom, CEO Qualcomm Indonesia Hari Nugraha, serta Direktur Pusat Penelitian IT Dr.Armien Langi. Pimpinan (chairman) Qualcomm Dr. Irwin Jacobs juga hadir tapi dalam bentuk video. Pada kesempatan tersebut, sebuah demonstrasi teknologi EV-DO juga dilakukan dengan menghadirkan Dr. Eric Frost langsung dari San Diego. Wajah Dr. Eric Frost terpampang di layar ekstra besar belakang panggung. Para peserta acara ini berkesempatan untuk tanya jawab dengan ahli IT tersebut.