ITB Bersama Panlok Bandung Sukses Selenggarakan SBMPTN 2015

Oleh Neli Syahida

Editor Neli Syahida

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), setiap tahunnya ITB akan mengadakan seleksi penerimaan Mahasiswa Baru yang terintegrasi dengan PTN lain di seluruh Indonesia. Seleksi tersebut dilakukan dengan 2 jalur, yaitu SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi  Negeri). Berbeda dengan SNMPTN yang menyeleksi siswa berdasarkan nilai rapor dan prestasi, SBMPTN menyeleksi siswa berdasarkan nilai ujian tulis. Pada Selasa (09/06/15), SBMPTN secara serentak diadakan di seluruh Indonesia. ITB Kampus Ganesa menjadi salah satu tempat pelaksanaan tes SBMPTN sekaligus menjadi sekretariat SBMPTN 2015 Panitia Lokal Bandung.

Tes SBMPTN terbagi menjadi tiga sesi, yaitu Tes Kemampuan Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek), dan Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum). TPA sifatnya wajib untuk semua peserta, sedangkan TKD Saintek dan TKD Soshum bergantung pada jurusan yang dipilih oleh peserta. Di ITB, Fakultas yang masuk ke dalam Kelompok Ujian Soshum adalah Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) serta Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), sedangkan sisanya masuk ke dalam Kelompok Ujian Saintek. Bagi siswa yang memilih FSRD ITB, akan ada Ujian Keterampilan juga yang dilakukan pada Rabu-Kamis (10-11/06/15) bertempat di Aula Barat dan Aula Timur ITB.

ITB tahun ini akan menerima siswa baru sebanyak 3755 siswa, dengan rincian 2253 siswa (60%) berasal dari SNMPTN dan 1502 siswa (40%) berasal dari SBMPTN. Sejak lima tahun terakhir ini, ITB sudah tidak lagi mengadakan Ujian Masuk Mandiri. Jadi, SBMPTN merupakan jalur terakhir bagi siswa untuk diterima menjadi mahasiswa ITB. Pengumuman hasil SBMPTN 2015 akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2015 yang dapat diakses melalui http://www.sbmptn.or.id dengan menggunakan nomor peserta yang tercantum pada Kartu Tanda Peserta.

SBMPTN juga memfasilitasi siswa difabel untuk dapat bersaing memperebutkan kursi di PTN. Pada SBMPTN Panlok Bandung, tercatat ada 22 siswa difabel yang mengikuti seleksi, dengan rincian 2 orang tuna wicara, 10 orang tunanetra, 8 orang tunanetra, dan 2 orang tuna daksa. Untuk Panlok Bandung, seleksi peserta difabel dipusatkan di Gedung Yusuf Panigoro (Labtek VII) ITB. Tidak ada perbedaan sistem seleksi untuk siswa difabel, selain bahwa dalam seleksinya mereka diberikan fasilitas khusus, seperti pengawas yang membacakan soal dan memasukkan jawaban untuk peserta tunanetra.