SITH ITB Edukasi Pangan Lokal dan Probiotik untuk Pencegahan Stunting di Rancakalong
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita
SUMEDANG, itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting melalui penguatan edukasi berbasis riset. Sejak 2019, SITH ITB aktif melakukan penelitian terkait pencegahan stunting, yang pada tahun ini diwujudkan melalui kegiatan edukasi pangan lokal dan pengenalan probiotik jelly drink di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (17/12/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Rancakalong, ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak, dengan total peserta mencapai 70 orang. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai potensi pangan lokal serta manfaat probiotik sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting sejak dini.
Dalam kegiatan tersebut, anggota KWT Rancakalong mengolah pangan lokal menjadi berbagai produk makanan pendamping ASI (MPASI) dan pangan dewasa. Olahan pangan ini kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama ahli gizi dari Puskesmas Rancakalong serta tim SITH ITB, khususnya terkait kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Selain pengolahan pangan lokal, SITH ITB juga memperkenalkan probiotik dalam bentuk jelly drink yang diberi nama Prebiome. Produk ini dikenalkan sebagai alternatif pangan fungsional yang mudah dikonsumsi oleh berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, guna mendukung kesehatan saluran pencernaan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Kepala atau Perwakilan Kecamatan Rancakalong, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB, Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, S.Si., serta Kepala Desa Rancakalong. Selanjutnya, Prof. Dr. Pingkan Aditiawati, M.S., selaku Ketua Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba SITH ITB, memaparkan laporan kegiatan sekaligus menyerahkannya kepada perwakilan camat dan Puskesmas Rancakalong.
Pemaparan materi mengenai kesehatan usus dan pengenalan Prebiome disampaikan oleh tim SITH ITB, dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama peserta terkait pengolahan pangan lokal. "Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumber pangan lokal secara optimal serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi seimbang dan kesehatan pencernaan dalam mencegah stunting," ujar Prof. Pingkan.

Melalui kegiatan ini, SITH ITB menegaskan perannya dalam mengintegrasikan riset, edukasi, dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.

.jpg)






