ITB dan Hyundai Berkolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas Generasi Muda dalam Program Jump School Batch 2

Oleh M. Naufal Hafizh, S.S.

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.


JAKARTA, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pendidikan berkualitas dan pengembangan kepemimpinan generasi muda Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui keterlibatan ITB dalam program Hyundai Jump School Batch 2 yang diluncurkan Rabu (1/10/2025) di Jakarta.

Program yang digagas oleh Hyundai bersama Wahana Visi Indonesia ini melibatkan ITB dan Universitas Indonesia (UI). Pada tahun kedua ini, sebanyak 100 mahasiswa terpilih dari kedua kampus akan berperan sebagai mentor sukarelawan bagi para pelajar di 19 pusat pembelajaran di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., menyampaikan bahwa partisipasi mahasiswa ITB dalam program ini sejalan dengan visi ITB untuk menghadirkan pendidikan yang unggul sekaligus berdampak bagi masyarakat.

“Kami menyambut baik perluasan kemitraan dengan Hyundai dalam program Hyundai Jump School Batch 2. Keterlibatan mahasiswa ITB akan memberikan pengalaman berharga untuk terjun langsung ke masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan sosial. Pendidikan berkualitas harus dapat diakses oleh semua pihak, dan inisiatif ini menjadi salah satu wujud nyata kolaborasi tersebut,” ujarnya.

President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee, menekankan bahwa program ini adalah bentuk nyata komitmen Hyundai dalam mendukung pendidikan di Indonesia.

“Lebih dari sekadar program, Hyundai Jump School adalah janji kami untuk memberdayakan generasi muda Indonesia, memperkuat komunitas, dan berkontribusi membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa,” ujarnya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara industri, akademisi, dan masyarakat.

"Inisiatif ini tidak hanya memberikan peluang bagi generasi muda untuk berkembang, tetapi juga secara langsung mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia dan memajukan pendidikan inklusif bagi generasi muda," katanya.

Adapun Graha Christi Blegur, Head of Social Impact and Sustainability Wahana Visi Indonesia, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi organisasinya. “Kami berharap kedepannya program ini dapat memperluas cakupannya sehingga kesempatan ke akses pendidikan berkualitas bisa dinikmati oleh lebih banyak lagi generasi muda Indonesia,” ujarnya.

Program ini mengusung model triangle mentoring yang mempertemukan pelajar, mahasiswa, dan mentor profesional. Dengan pendekatan tersebut, mahasiswa ITB tidak hanya membagikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan jiwa kepemimpinan, empati sosial, serta pemahaman nyata tentang dinamika masyarakat.

Pada Batch 1 tahun lalu, program ini berhasil menjangkau lebih dari 230 pelajar dan melibatkan 50 mahasiswa sebagai mentor. Tahun ini, cakupan diperluas untuk menjangkau hingga 500 pelajar dari sekolah dasar hingga menengah, termasuk sekolah kejuruan. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, field trip ke Korea Selatan, serta pengalaman langsung dalam dunia industri.

Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen ITB mendorong terciptanya pendidikan inklusif dan penguatan kapasitas generasi muda, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya di bidang pendidikan berkualitas (SDG 4).

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #kolaborasi industri #sdg 4 #quality education #sdg 9 #industry innovation infrastructure #sdg 17 #partnerships for the goals