ITB dan PT ThorCon Power Indonesia Pelopori Penelitian dan Pengembangan Teknologi Nuklir Thorium Molten Salt Reactor di Dunia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id-Dalam rangka meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi nuklir Thorium Molten Salt Reactor, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama dengan PT ThorCon Power Indonesia, Jumat, 23 Juli 2021. MoU ditandatangani oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dengan Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi.

Adapun cakupan kerja sama tersebut meliputi penelitian dan pengembangan teknologi Molten Salt Reactor; mendukung penelitian, pengembangan, dan inovasi untuk pembuatan dan uji bahan bakar Molten Salt Reactor; mendukung dalam partisipasi desain Thorium Molten Salt Reactor (TMSR); mendukung pengembangan peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam penguasaan teknologi TMSR; dan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam mendukung Program ThorCon ke depannya.

Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikumusah, Ph.D menyampaikan, bahwa dengan kerja sama di bidang pengembangan teknologi nuklir Thorium Molten Salt Reactor tentunya akan mendukung terhadap kebutuhan energi Indonesia di masa depan. Sebab Indonesia membutuhkan banyak energi untuk pembangunan. ITB sendiri telah berkomitmen mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai prioritas riset inovasi menuju 2025.

"ITB memiliki beberapa pusat penelitian yang bergerak di bidang energi, seperti Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan, Pusat Kebijakan Energi, Pusat Katalisis dan Rekayasa Reaksi, dan sebagainya. Kami menyambut semua jenis kontribusi untuk mendukung pusat penelitian kami," jelas Prof. Reini.

Rektor juga berharap melalui kerja sama ini akan memberikan kesempatan pengembangan pendidikan di ITB bagi multidisiplin ilmu dalam bentuk joint supervision antaruniversitas, visiting professors, dan mahasiswa.

Adapun tindak lanjut dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini adalah untuk menuju pembangunan Laboratorium Molten Salt Reactor (MSR) pertama di Indonesia yang akan dibangun di salah satu Kawasan kampus ITB, yang mana Ground Breaking ditargetkan pada bulan September 2021. Hal tersebut akan menjadikan ITB menjadi salah satu dari 3 Perguruan Tinggi/Universitas di Dunia selain Virginia Tech. University dan University of California Berkeley yang juga bekerjasama dengan ThorCon, yang menjadi pelopor untuk penelitian dan pengembangan bahan bakar (fuel salt) dari MSR.

“Kerja sama dalam litbang bahan bakar ini menjadi sangat penting dikarenakan menjadi bagian dari embrio industri bahan bakar nuklir yang mana kami berencana membangun pabrik bahan bakar dalam 3 tahun ke depan di Indonesia, yang akan menjadi supply chain dari industri nuklir yang menjadi komitmen ThorCon di Indonesia,” ungkap Bob S. Effendi, Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia.

David Devanney selaku CEO PT ThorCon Power Indonesia menyampaikan selamat dan apresiasi kepada ITB dan Indonesia yang telah menjalin kooperasi ini. Dia berharap, apabila proyek ini berjalan dengan baik, Indonesia akan menjadi negara yang terdepan dalam energi nuklir molten salt reactor. Di sisi lain, hal ini juga dapat jadi solusi terhadap masalah energi dewasa ini. "Selamat kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk merealisasikan proyek ini," ujar Devanney.

Kegiatan penandatanganan MoU secara virtual ini dihadiri pula oleh . Lars Jorgensen selaku CTO PT ThorCon Power Indonesia, Prof. Raluca Scarlet dari University of California Berkeley, Prof. Jinsuo Zhang - Virginia Tech., Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenkomarves Basilio Dias Araujo, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan BRI, Prof. Ismunandar.

Dari ITB dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. I. Gede Wenten, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Jaka Sembiring, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Muhamad Abduh, Ph.D., Sekretaris Institut Prof. Widjaja Martokusumo, Ketua LPPM Prof. Joko Sarwono, Ketua LPIK Dr. Sigit Puji Santosa, Kepala Pusat Penelitian Energi Baru Terbarukan Dr. Yuli S. Indartono, Dekan FMIPA Prof. Wahyu Srigutomo, Dekan FTTM Prof. Ridho K. Wattimena, Dekan FTI Prof. Brian Yuliarto, pada dosen ITB dan tamu undangan lainnya.