ITB dan UJAT Meksiko Kembangkan Teknologi Pertanian Bersama

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Bertempat di Villahermosa, Tabasco, Meksiko (03-08/08/15)., Rektor Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, hadir dalam seminar bersama Universidad Juárez Autónoma de Tabasco (UJAT). Turut hadir pula dari Indonesia Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Herry Suhardiyanto, Duta Besar RI untuk Meksiko Yusra Khan, dan para peneliti dari ITB dan IPB.
UJAT merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar dan terkemuka di Tabasco yang telah berdiri sejak 1861. Universitas ini juga termasuk dalam daftar perguruan tinggi terbaik di Meksiko berdasarkan peringkat dari Kementerian Pendidikan Meksiko (SEP).

Terselenggaranya seminar bersama tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi Nota Kesepahaman (MoU) antara UJAT dan ITB serta UJAT dan IPB, yang masing-masing ditandatangani pada 2014 dan 2013. Dalam seminar tersebut, Rektor UJAT, Dr. José Manuel Piña Gutiérrez, menyampaikan harapannya untuk melakukan transfer teknologi dengan Indonesia di bidang pertanian, khususnya kelapa sawit, yang menjadi nilai unggul Indonesia.

"Keinginan UJAT untuk meningkatkan kerjasama dengan ITB dan IPB disambut baik oleh Dubes RI untuk Meksiko sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Meksiko," jelas staf KBRI dalam press release yang diterima oleh Tempo pada Minggu (09/08/15).

Rektor ITB pada seminar tersebut menjelaskan berbagai inovasi riset dan teknologi yang telah dijalankan oleh peneliti ITB. ITB memang telah berpengalaman dalam melakukan kerjasama internasional terutama dalam pengembangan ipteks. Dengan potensi dan fasilitas yang dimiliki oleh ITB, Duta Besar Yusra Khan mengundang civitas academica UJAT untuk datang ke ITB guna menimba ilmu dan melakukan kegiatan riset bersama.

Selain seminar, delegasi Indonesia juga mengadakan visitasi ke civitas academica UJAT, pertemuan dengan Gubernur Tabasco, Arturo Núñez Jiménez, pejabat pemerintah dari Kementerian Ekonomi dan Kementerian Energi, serta  pengusaha Tabasco, dan kunjungan ke pusat penelitian UJAT serta lokasi perkebunan dan peternakan utama di Tabasco.  

Beberapa bentuk kerjasama pun telah disepakati oleh ITB, IPB, dan UJAT. Pertama, akan dibentuk konsorsium ITB, IPB, dan UJAT yang mana akan mengadakan pertemuan rutin tahunan. Selain itu, akan ada pertukaran visiting professors antar-universitas yang tergabung dalam konsursium. Kedua, akan ada pengadaan flying boat "wing in surface effect aircraft" dan drone hasil rekayasa ITB untuk pengusaha di Tabasco. Direncanakan pula kunjungan pengusaha peternakan dan perkebunan kelapa sawit di Tabasco ke Indonesia. Ketiga, disepakati pula rencana riset  bersama mengenai embryo transfer, pengolahan kelapa sawit dan biomassa lainnya menjadi bahan bakar serta berbagai produk olahan sampingan. Keempat, akan dibentuk joint Master Program untuk bidang studi aktuaria (finance) antara ITB dan UJAT, dan bidang food science and agronomitropical antara UJAT dan IPB.

Referensi: tempo.co