ITB dan Universitas Pakuan Jalin Nota Kesepahaman Bersama

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dengan Rektor Universitas Pakuan Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd., berfoto bersama usai menandatangani nota kesepahaman bersama. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)


BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin nota kesepahaman bersama dengan Universitas Pakuan (Unpak) dalam bidang pendidikan, sumber daya manusia, penelitian, pengembangan pengetahuan dan teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Bertempat di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari No. 64 Bandung, Senin (16/9/2019), nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dengan Rektor Universitas Pakuan Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd.

Menurut Prof. Bibin, nota kesepahaman kali ini menjadi penting untuk kerjasama dengan ITB kedepannya. Sebab dia menilai ITB sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia diharapkan dapat memberikan bimbingan dan bantuan terutama terkait sumber daya manusia.

Dia melanjutkan, salah satu bidang yang ingin dikerjasamakan kedepannya ialah kegiatan pelatihan menulis karya ilmiah dan joint research. Hal itu dalam rangka meningkatkan publikasi ilmiah dari para dosen di Unpak. "Kalau ada kegiatan di ITB, seperti pelatihan, kami selalu mengikutsertakan dosen di Universitas Pakuan agar pengetahuan mereka semakin berkembang," ujarnya.


*Rektor Universitas Pakuan Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

Sebagai informasi, pada SINTA Award tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kamis (12/9/2019) lalu, ITB berhasil meraih Peringkat ke-1 untuk penghargaan Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka mengapresiasi kepada penulis, lembaga, dan inventor di Indonesia.

Sementara itu, Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi menyambut baik rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh Unpak. Sebab menurutnya, ITB bukan hanya untuk ITB, tapi ITB untuk bangsa dan negara, termasuk untuk Universitas Pakuan. 

Prof. Kadarsah juga memberikan apresiasi karena Unpak sudah memiliki jurusan-jurusan di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang berkaitan dengan Industri 4.0. Ia mengatakan, salah satu ciri dari industri 4.0 tersebut adalah adanya kerjasama lintas disiplin dan lintas universitas. "Hari ini kita berkomitmen untuk mengikatkan diri bersama antara ITB dan Universitas Pakuan untuk bekerjasama lintas disiplin, lintas institusi. Dengan bersama kita akan makin kuat," ujar Prof. Kadarsah.

Ia menambahkan, bahwa di ITB terdapat program riset kolaborasi yang didalamnya bisa dilakukan kerjasama penelitian dengan peneliti lainnya dari berbeda institusi. Rektor yang akrab dengan panggilan Pa Aca itu juga mengenalkan bahwa saat ini ITB telah membuka prodi-prodi baru di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), diantaranya yaitu Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan, dan Teknologi Pasca Panen. Lewat prodi baru tersebut, ITB dan Unpak bisa melakukan penelitian bersama terkait bidang-bidang tersebut.

*Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

Terkait peningkatan SDM, ITB memiliki program di bidang Massive Open Online Course (MOOCs), yaitu kuliah online yang bisa diakses oleh siapapun hasil kerjasama ITB dengan IndonesiaX. "Itu free access oleh siapapun, sudah ada beberapa materi yang diupload misalnya tentang cyber security. Jadi kami mengundang mahasiswa Pakuan, dan civitas academica Pakuan untuk ikut kuliah umum tersebut," ujarnya.

ITB juga menyediakan beberapa mata kuliah online yang dapat diikuti secara gratis oleh seluruh mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia melalui program SPADA (Sistem Pembelajaran Daring). "Mungkin kedepannya akan banyak lagi yang bisa dikerjasamakan antara ITB dan Universitas Pakuan," ujarnya.