ITB dan UNPATTI Berkolaborasi Kembangkan Pisang Tongka Langit Sebagai Produk Unggulan Maluku Tengah
Oleh Andrew Benaldo Adikara - Mahasiswa Teknik Pangan, 2020
Editor Anggun Nindita
SERAM, itb.ac.id - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Institut Teknologi Bandung (ITB) serta tim dari Universitas Pattimura (UNPATTI) mengadakan pertemuan pada Jumat (27/9/2024) di Kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Tengah.
Agenda ini dihadiri oleh delegasi ITB, perwakilan UNPATTI, Sekretaris Daerah Maluku Tengah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta perwakilan LSM Parakletos. Acara tersebut bertujuan membahas mengenai pengembangan produk lokal unggulan berbasis pisang tongka langit (PTL).
Perwakilan PkM ITB sekaligus inisiator Program Pisang Tongka Langit, Prof. Dr. Ir. Lienda Aliwarga Handojo, M.Eng., menyampaikan latar belakang kerja sama tersebut. Beliau mengatakan hal ini bermula di tahun 2022, pada saat kegiatan Seminar Internasional STKSR di UNPATTI, Rektor UNPATTI Prof. M.J. Saptenno, menyampaikan mengenai pisang tongka langit yang merupakan spesies unik dari Maluku terancam punah.
"Pisang ini dulu sering digunakan untuk makanan bayi dan juga untuk pengobatan. Dilihat dari warnanya, pisang tersebut nampaknya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi," ujarnya.
Pisang ini telah diteliti oleh salah salah satu dosen Program Studi Biologi UNPATTI, Prof. Dr. Dra. Adriana Hiariej, MP., yang juga berupaya mengembangkan produk turunan PTL agar tidak punah.
"Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuat proposal melalui program PkM Bottom-Up dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB," jelas Prof. Lienda.
Program PkM ITB kemudian dimulai pada tahun 2023, diketuai oleh dosen dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, Graecia Lugito, S.T., M.Sc., Ph.D. Program ini pun didukung oleh Prof. Dr. Ir. Lienda Aliwarga Handojo, M.Eng., dari FTI ITB; Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dari FTI ITB, Prof. Fenny Martha Dwivany, S.Si., M.Si., Ph.D., dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB; Dr. Leo Aldianto, M.B.A, M.SAE., dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB; serta mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Aslin Ovita Damayanti.
Sementara itu, Prof. Adriana menyatakan budidaya PTL di Maluku masih terbatas dan belum terorganisir dengan baik. "Varietas pisang ini hampir punah dan tidak begitu diminati masyarakat lokal, karena rasanya yang kurang manis. Namun kami melihat potensi besar untuk meningkatkan nilai ekonominya melalui diversifikasi produk," jelas Prof. Adriana.
Dalam kesempatan ini, Prof. Adriana hadir dengan didampingi oleh perwakilan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNPATTI, Dr. Pieter Agusthinus Riupassa serta Dr. Anneke Pesik.
Di sisi lain, Direktur Yayasan Parakletos, Elsye Syauta Latuheru, yang sekaligus berperan sebagai Ketua Kelompok Tani Mandiri Seram turut menjelaskan aspek pengembangan PTL di Negeri Nua Nea, Amahai, Maluku Tengah.
“Kami telah bekerjasama dengan Dr. Graecia dan Prof. Adriana, yang sejak lama meneliti pengembangan Pisang Tongka Langit. Produk-produk turunannya kini menjadi fokus utama kerjasama kami," ujar Elsye.
Sekretaris Daerah Maluku Tengah, Jauhari Tuarita, S.Pi., sendiri menyampaikan apresiasinya terhadap ITB serta UNPATTI yang telah pengembangan produk lokal Maluku. “Saya senang ITB bisa terlibat dalam pengembangan pertanian di sini, terutama dalam pengembangan Pisang Tongkat Langit yang sudah menjadi bagian dari plasma nutfah Maluku," ucap Sekda Maluku Tengah.
Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan bahwa Pemkab Maluku Tengah siap Mendukung penuh upaya ini, terutama dalam menyediakan lahan dan infrastruktur untuk budidaya pisang tersebut. “Kami akan mendukung dari hulu hingga hilir, agar produk ini dapat dipasarkan lebih luas, termasuk menjadi oleh-oleh khas Maluku," tambahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, Arsad Slamat, S.P., juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan Pisang Tongkat Langit. “Kami siap memberikan dukungan, karena jenis pisang ini berbeda dari pisang lainnya dan cocok ditanam di kawasan Seram,” jelasnya.
Diskusi kemudian dilanjutkan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Maluku Tengah, dan disambut oleh Kepala Dinas Perindag Maluku Tengah Erni Rahman Marasabessy, S.P.
Diharapkan dengan kolaborasi ini, pisang tongka langit tidak hanya terjaga kelestariannya, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat Maluku Tengah.
Reporter: Andrew Benaldo Adikara (Teknik Pangan, 2020)