ITB dan Unsyiah Jalin Kerja Sama di Bidang Tri Darma Perguruan Tinggi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dengan Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., secara virtual.
Program-program kerja sama yang akan dilaksanakan, antara lain terkait perbantuan dan pertukaran tenaga ahli; pencangkokan dan pemagangan; lokakarya, survei, seminar, pameran, dan kegiatan ilmiah lainnya; penelitian bersama; penggunaan laboratorium, perpustakaan dan fasilitas lainnya; dan kegiatan lain yang disetujui oleh ITB dan Unsyiah.
Usai melakukan tanda tangan, dalam sambutannya, Prof. Reini mengatakan bahwa ITB dan Unsyiah sebelumnya sudah banyak menjalin kerja sama, terutama di bidang pertambangan. “Kita ingin memperluas kerja sama yang sifatnya menjawab kesenjangan antara barat dan timur, di Jawa dan luar Jawa, menggunakan teknologi kita bersama yang sifatnya lebih locally relevant untuk menjawab solusi nasional,” ujarnya.
Prof. Reini menambahkan, ITB adalah organisasi yang selalu belajar dan beradaptasi. Di dalam rencana induk pengembangan, ITB mengusung visi sebagai locally relevant and globally respected university. Meskipun ITB sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang sains dan teknologi, seni, dan humaniora, bukan dianggap sebagai juara, namun hal tersebut menjadi amanah dan tanggung jawab bagi ITB untuk bersama berlari lebih kencang dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.
Rektor juga mengucapkan rasa terima kasih atas peran para alumni ITB yang sangat membanggakan di berbagai bidang, termasuk banyak juga yang menjadi dosen di Unsyiah. Pada kesempatan tersebut, Prof. Reini juga turut menyampaikan selamat hari ulang tahun ke-59 kepada Unsyiah. Ia berharap semoga Unsyiah dan ITB dapat berkolaborasi untuk menjadi perguruan tinggi yang mampu menjawab berbagai permasalahan bangsa.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menyampaikan bahwa kerja sama ini sebetulnya melanjutkan MoU yang sudah terjalin sebelumnya. Pengalaman ITB di bidang keteknikan tentu akan sangat membantu Unsyiah yang memiliki fakultas teknik. Salah satu keunggulan Unsyiah adalah para pengajar yang bergelar Ph.D. berjumlah hampir 750 semuanya masih berusia di bawah 50 tahun sehingga masih sangat semangat dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dosen-dosen di Unsyiah juga banyak lulusan dari ITB.
“Mudah-mudahan kami bisa diberi pemahaman yang baik, karena teman-teman di ITB lebih senior di bidang engineering dan MIPA, sehingga apakah nanti program magang, penggunaan laboratorium, perpustakaan, kita bisa sharing bersama. Kami tahu bahwa kami berada di ujung barat Indonesia, namun semoga komitmen kami membangun universitas ini menjadi universitas jantung hati rakyat Aceh. Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir ini kita sudah akreditasi A untuk institusi, dan lebih dari 50% prodi juga sudah A. Kita juga ingin belajar dari ITB untuk menjadi universitas berbadan hukum,” ujarnya.
Rektor Unsyiah juga bertekad akan memulai kebijakan penggunaan ijazah digital pada Oktober tahun ini seperti yang telah dilakukan oleh ITB. “Kami belum menggunakan ijazah digital, ITB sudah memulai dan pengalaman ITB dalam ijazah digital ini akan berguna bagi kami,” ujarnya.