ITB Gelar Workshop Tingkatkan Manajemen Kinerja Institusi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id--Dalam rangka peningkatan dan pengembangan Sistem Manajemen Kinerja di lingkungan Institut Teknologi Bandung, Kantor Wakil Rektor Bidang Sumber Daya (WRSD) ITB menyelenggarakan workshop bertema "Memperbaiki Sistem Manajemen Kinerja di ITB: Membangun Performance Scorecard" untuk pimpinan ITB di Aula Timur ITB, Selasa (24/8/2021).
Acara yang dikemas berupa Focus Group Discussion (FGD) ini berupa penjelasan, evaluasi, dan usulan perbaikan manajemen yang dipaparkan oleh Ricardo Irwan Rei, dari PT Multi Talent Indonesia HR Consulting and Services, sebuah konsultan di bidang SDM. Ia menjelaskan berbagai hal terkait sistem manajemen dan pengelolaan di ITB.
Kegiatan hari pertama di sesi pertama diikuti oleh jajaran Dekan, dan Sekretaris Majelis Wali Amanat ITB. Acara sesi kedua diikuti pejabat setara direktur, kepala biro, sampai kepala kantor. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (25/8/2021).
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. mengatakan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti acara ini yang digelar dalam rangka mencapai tujuan ITB sejalan dengan renstra dan visi-misi ITB. "Mohon tetap semangat dan dukungannya," ujar Rektor ITB.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S., M.Comm. mengatakan, kegiatan ini dikemas secara workshop untuk membangun pemahaman bersama di level pimpinan ITB.
Ia menambahkan bahwa program ITB tahun ini adalah perubahan remunerasi. Pada saat ini, untuk hal tersebut, ITB melakukan benchmarking ke berbagai perguruan tinggi lainnya untuk mengetahui posisi ITB saat ini.
Kedua, membangun performance manajemen. "Kenapa ini penting supaya menjadi panduan untuk jelas arah ITB sampai level pelaksana," jelasnya.
Ketiga, sambungnya, membangun kamus kompetensi. Saat ini, ITB juga tengah menyusun kebutuhan kompetensi untuk semua pekerja sehingga proses rekrutmen terarah dan pelatihannya sesuai. Selanjutnya adalah membangun basis data dan membangun sistem informasinya.
Meningkatkan Performance Indikator SDM ITB
Dalam paparannya, Irwan mengatakan ada beberapa hal yang perlu diubah dari sistem manajemen kinerja (SMK) ITB. Pertama yaitu dari sisi konten. "Apakah fokus/tujuan utama pekerjaan? Apakah terdapat definisi kinerja 'sangat baik' ?" ujarnya.
Aspek kedua yang perlu diperbaiki adalah proses, yaitu aktivitas utama pengelolaan kinerja dan kompetensi yang dibutuhkan. Kemudian yang ketiga yaitu Linkage yaitu bagaimana relasi SMK dengan sistem SDM lainnya. "Termasuk bagaimana meningkatkan motivasi pegawai," ucapnya.
Ia juga menyinggung perihal perbaikan infrastruktur IT untuk memudahkan pengelolaan kinerja. Hal ini dapat membantu pimpinan untuk meninjau kinerja dan pencapaiannya.
Irwan Rei juga menjelaskan tentang membangun sasaran kerja dan indikator kerja bisa dilakukan melalui metode SMART, yaitu metode yang mudah diukur dengan cara meningkatkan objektivitas penilaian dari pencapaian suatu sasaran kerja.
"Ada beberapa step yang bisa dilakukan, yang paling utama yaitu memahami visi, misi, dan renstra, yang kemudian diturunkan menjadi tupoksi atau program kerja melalui indikator-indikator kinerja yang terukur dan dapat dinilai," ujarnya.