Oleh karena itu, untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing global ITB siap membuka siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana di ITB dengan berbagai program studi yang ditawarkan dengan berbagai program beasiswa.

Untuk mendukung rencana tersebut, Direktorat Kemahasiswaan bersama Sekolah Pascasarjana ITB menggelar webinar yang berisi informasi beasiswa dan program studi pascasarjana ITB pada Sabtu, 19 Maret 2022.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., mengatakan, mahasiswa pendaftar program pascasarjana umumnya membutuhkan beasiswa. Hal ini dibuktikan berdasarkan survei ada sebanyak 70% peserta webinar ingin mendapatkan informasi seputar beasiswa yang bisa menyokong perkuliahan di ITB nantinya. Untuk menjawab keresahan para calon mahasiswanya, ITB juga menyediakan subsidi dana pendidikan berupa subsidi Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP). Subsidi tersebut menawarkan dari 50-100% melalui mekanisme sedemikian rupa.

Prof. Jaka juga sangat menghargai atas antusias para pendaftar program pascasarjana ITB yang terus mengalami peningkatan selama masa pandemi dua tahun terakhir ini. Hal ini membuktikan bahwa pandemi tidak menjadi halangan untuk mengembangan potensi.

“Tercatat kenaikan yang signifikan datang dari peserta program Magister ITB dari tahun 2019-2021 masing-masing sebanyak 1088, 2931, dan 3018 pendaftar. Sedangkan pendaftar dari program doktoral dari tahun 2019 hingga 2021 masing-masing sebanyak 205, 303, dan 368 pendaftar,” jelasnya.

Pada webinar ini tidak hanya menghadirkan informasi beasiswa dari ITB saja, melainkan ada juga pihak luar di antaranya LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Kemendikbudristek Dikti, dan Pemerintah Jawa Barat melalui JFLS (Jabar Future Leader Scholarship). Tentunya dengan sekian banyaknya peluang bisa menjadi kabar baik bagi para calon mahasiswa untuk tidak ragu melanjutkan pendidikan pascasarjana.

“ITB berkomitmen untuk mengembangkan ilmu, teknologi, sosial, dan kemanusiaan,” kata Prof. Jaka Sembiring.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)