ITB Mengirimkan 3 Orang Delegasi ke HPAIR 2007

Oleh

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pada 17-20 Agustus kemarin, 3 orang delegasi dari ITB, Barick Ahmad Setiawan (MA'03), Ratu Tisha (MA'04), Edhita Paradevi (MA'04) sukses mewakili ITB dalam konferensi HPAIR (Harvard Project for Asian and International Relations) 2007 yang diselenggarakan di Beijing. Konferensi ini terdiri dari 6 workshop: Economic Growth, Social Policy, Leadership, Security, dan Information. Selain membahas masalah sosial yang sedang hangat di masing-masing negara, regional, dan internasional dari sudut pandang akademik, dalam acara ini juga dilakukan pertukaran kebudayaan lewat pertunjukan seni dalam International Night. Konferensi ini dihadiri oleh 500 peserta dari seluruh dunia, dibuka oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Keng Yong Ong. Menjawab pertanyaan akan apa saja yang sudah didapatkan oleh para delegasi ITB dari acara konferensi ini, Barick menuturkan bahwa Indonesia ternyata kurang dikenal oleh dunia internasional. "Negara lain hanya mengenal sisi negatif dari Indonesia, seperti misalnya terorisme,"ucapnya. Sedangkan mengenai tindaklanjut dari keterlibatan ITB dalam HPAIR ini, Barick menjawab bahwa ketiga delegasi ITB di HPAIR di 2007 akan membentuk IPAIR (ITB Project for Asian and International Relations). Harapannya, dengan adanya IPAIR, para mahasiswa ITB akan dapat berbagi pendapat dan pandangan tentang masalah sosial di sekeliling mereka dari skala terkecil hingga skala terbesar. "Di negara seperti Jerman dan Korea, kepedulian terhadap hubungan internasional tidak hanya berhenti di HPAIR saja. Mereka membentuk asosiasi yang mewadahi para mahasiswa dan masyarakat umum yang peduli terhadap masalah hubungan internasional, seperti misalnya SPAIR yang dibentuk oleh para delegasi dari negara Jerman," tutur Barick. Tisha, ketua delegasi ITB dalam konferensi HPAIR 2007 sendiri mengatakan bahwa, hal terbesar yang didapatkannya dari HPAIR adalah kesadaran bahwa ternyata negara maju sangat peduli terhadap masalah pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Masalah pembangunan suatu negara bukanlah merupakan masalah negara itu sendiri, melainkan masalah internasional. Maka dari itu, masukan dari negara lain sangatlah penting. "Tetapi modal paling besar untuk dapat membangun negara sendiri ke arah yang lebih baik adalah kebanggaan kepada negara kita sendiri. Tanpa itu, modal-modal pembangunan yang bersifat fisik tidak akan berarti," kisah Tisha. Pendelegasian mahasiswa ITB ke dalam konferensi HPAIR ini tidak akan mungkin tanpa dukungan dari ITB, PT. INTI, IOM-ITB, Diknas, dan WRMA-ITB.

scan for download