Mengenal Zahran Rayssal Ghaza, Salah Seorang Perwakilan ITB di Clash Of Champion (CoC) by Ruangguru 2024

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Zahran Rayssal Ghaza bersama peserta “Clash of Champion (COC) by Ruangguru” lainnya di lokasi syuting. (Dok. Zahran Rayysal Ghaza)

BANDUNG, itb.ac.id - Zahran Rayssal Ghaza, mahasiswa program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan salah seorang cast di ajang kompetisi Clash of Champions yang diselenggarakan oleh Ruangguru.

Clash of Champions adalah kompetisi bidang akademik yang mempertemukan puluhan mahasiswa Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi dalam maupun luar negeri untuk saling berkompetisi menguji kemampuan akademis masing-masing peserta. Acara ini pertama kali tayang pada Sabtu (29/6/2024) dan berakhir pada Sabtu, (17/8/2024) dengan total 11 episode.

Sebelum resmi terpilih menjadi salah seorang cast Clash of Champions, Ghaza menerima referee dari salah seorang manajemen Ruangguru. Dia kemudian melaksanakan seleksi awal untuk mengerjakan soal-soal matematika, fisika, dan logika dasar dengan waktu pengerjaan yang singkat.

“Saat itu, aku langsung dikontak oleh Kak Iman selaku Co-Founder dan COO of Ruangguru, kemudian mengerjakan soal-soal seleksi dengan durasi singkat sampai beberapa hari kemudian aku dinyatakan lolos sebagai salah satu peserta CoC yang mewakili ITB,” ujarnya.

Ghaza dan rekan-rekannya dalam acara HPAIR HCONF 2023 berfoto di depan landmark Massachusetts Institute of Technology (MIT). (Dok. Zahran Rayssal Ghaza)

Peserta yang lolos ke babak 20 besar ini sebelumnya memiliki segudang prestasi di tingkat nasional dan internasional. Ghaza pernah menjadi salah seorang delegasi HPAIR HCONF 2023, salah satu event Harvard Univesity di Boston, Amerika Serikat. Selain itu, dirinya aktif mengikuti berbagai perlombaan Business Case Competition (BCC), Business Plan Competition (BCP), dan Project Competition. Melalui berbagai pengalaman kompetisi, Ghaza bersaing dengan peserta-peserta CoC dari perguruan tinggi lainnya.

Setelah mengikuti kompetisi CoC, Ghaza mengaku mendapatkan banyak sisi positif seperti dapat berbagi pengalaman bidang akademik dan nonakademik, mengetahui pola pikir, serta motivasi dari peserta lain.

Adapun tantangan ketika mengikuti rangkaian kompetisi CoC ini bagi Ghaza adalah pressure karena peserta lainnya yang tidak kalah hebat dan sama-sama membawa nama baik kampus.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Ghaza berstrategi dengan menjaga fokus dan manajemen waktu. Hal tersebut berguna ketika dirinya mengerjakan soal-soal kompleks dengan durasi yang sangat singkat.

Ghaza membagikan kiat-kiatnya untuk dapat berprestasi. Pertama, berpartisipasi di banyak lomba untuk menggali potensi diri dan menemukan bakat masing-masing. Kedua, memperluas networking karena akan sangat berguna di masa depan.

Kemeriahan penutupan final Clash of Champions di Balai Sarbini, Sabtu (17/8/2024). (Dok. Zahran Rayssal Ghaza)

Saat ini, Ghaza tengah sibuk melakukan kegiatan internship, program beasiswa, terlibat di sejumlah organisasi, dan mempersiapkan diri untuk program exchange ke Hungaria.

Setelah berakhirnya kompetisi Clash of Champions, Ghaza berencana memanfaatkan engagement media sosialnya untuk kegiatan yang bermanfaat bagi sekitarnya. “Karena semenjak CoC ini akun social media-ku tinggi sekali engagement-nya, Aku jadi ingin sharing-sharing anything tentang perkuliahan dan non-perkuliahan yang intinya bermanfaat bagi audience,” katanya.

Dirinya berpesan untuk mengambil sisi positif dari acara Clash of Champions seperti tetap belajar, berprestasi, dan semangat dalam meraih impian masing-masing.

Reporter: Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)