ITB Menjadi Tuan Rumah The 5th RCBIOTECH
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
BANDUNG, itb.ac.id - Konferensi bioteknologi tingkat Asia Tenggara, Regional Conference on Biotechnology (RCBIOTECH), kembali diadakan untuk kelima kalinya dengan mengusung tema Biotechnology for Biorefinery. Pada tahun ini ITB menjadi tuan rumah berlangsungnya konferensi bioteknologi yang diselenggarakan di Aston Tropicana Hotel Bandung pada Rabu-Kamis (23-24/01/13). Kegitan ini diselenggarakan atas kerja sama Program Studi Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan De La Salle University (DLSU), Filipina. Kegiatan ini juga didukung oleh ASEAN University Network/ The Southest Asia Engineering Education Development Network (AUN/SEED-Net) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Pada hari pertama, konferensi ini dibuka dengan sambutan dari Assoc. Prof. Dr. Ronny Purwadi selaku Ketua Penyelenggara RFBIOTECH, Ms. Rungchalai Punninda selaku perwakilan dari AUN/SEED-Net, dan Prof. Dr. Hermawan K. Dipojono selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB serta penampilan Tari Pendet dari Maha Gotra Ganesha ITB (MGG ITB). Acara kemudian dilanjutkan dengan kuliah dari Assoc. Prof. Dr. Tatang Hernas dari Teknik Kimia ITB dengan judul Tropical Oil Crop Based Biorefinery. Kuliah kedua disampaikan oleh Prof. Shiro Saka, Ph.D dari Kyoto University mengenai pembuatan Bioetanol dari Lignocellulosics yang lebih ekonomis dengan menggunakan proses Acetic Acid Fermentation.
Selanjutnya sesuai dengan tujuan diadakannya RFBIOTECH ini yaitu untuk menjadi ajang saling berbagi hasil penelitian pada bidang bioteknologi, pada acara ini dipresentasikan 57 hasil penelitian dari masing-masing negara yang dilaksanakan secara paralel. Sesi paralel ini dibagi menjadi lima tema besar yaitu Biomass and Bioenergy, Bioproduct and Biomaterial, Bioprocess Engineering, Waste Treatment, dan Food Technology. Universitas yang mengikuti konferensi ini diantaranya adalah Universitas Dipenogoro (UNDIP), Universitas Malaysia (UM), Burapha University dari Thailand, Ho Chi Minh City University of Technology (HCMUT) dari Vietnam, dan lain-lain.
Selain itu juga beberapa lembaga penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) turut serta dalam sesi paralel ini. Hasil penelitian kerja sama dari beberapa negara juga turut dipresentasikan dalam sesi ini, seperti presentasi mengenai penggunaan protein Jathropa pada produk non-pangan yang merupakan hasil penelitian dari ITB dan Wageningen University dari Belanda.
Pada malam harinya para peserta konferensi dari berbagai universitas dalam dan luar negri tersebut diajak untuk mengenal kebudayaan Indonesia dengan disuguhkan penampilan dari Unit Kebudayaan Aceh ITB (UKA ITB) yang menampilkan Tari Ratoh Duek dan tarian, musik, dan lagu khas Sumatera Utara oleh Unit Kebudayaan Sumatera Utara (UKSU ITB).
Pada hari terakhir Prof. Dr. Yasunori Tanji dari Tokyo Institute of Technology menyampaikan kuliahnya mengenai percobaan untuk mengontrol bakteri Staphylococcus aureus yang dapat mengakibatkan Bovine Mastitis yaitu peradangan pada kelenjar susu hewan ternak dengan menggunakan bakteriofag. Prof. Dr. Tjandra Setiadi dari ITB turut menyampaikan kuliahnya mengenai penelitian dan aplikasi membran pada bioreaktor untuk mengolah berbagai limbah cair dari industri.
"Dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi antara peserta konferensi sehingga dapat bersama-sama mewujudkan perkembangan bioteknologi baik di Indonesia maupun di dunia dan dapat membuka peluang kerja sama selanjutnya," ujar Ronny.
Sumber Foto: William Wijaya Gozali