ITB Tuan Rumah 5th Biennial International Group Theory Conference
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id - Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) adalah konferensi yang diadakan setiap dua tahun sekali. Kali ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah untuk Konferensi kelima The Biennial Group Theory Conference 2019 yang diadakan di Institut Teknologi Bandung pada 1-4 Juli 2019. Konferensi ini bertujuan sebagai wadah bertukar ide sesama peneliti dan antara peneliti dan mahasiswa khususnya dalam bidang Teori Grup. Selain itu, para peneliti dapat mempresentasikan penelitian terakhir mereka sehingga memberikan dorongan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang Teori Grup.
“Konferensi ini khusus untuk membahas Teori Grup. Di matematika sendiri ada sub bidang yaitu Aljabar, dan dari Aljabar itu sendiri ada beberapa sub bagian lagi yang salah satunya adalah Teori Grup. Jadi di acara ini semua ahli berkumpul untuk membahas Teori Grup dan berbagi pengetahuan dan pengalaman khusus Teori Grup,” kata Dr. Intan Muchtadi selaku ketua pelaksana acara ini.
Konferensi BIGTC pertama diadakan pada tahun 2011 di Johor Bahru, Malaysia. Tahun berikutnya berturut-turut diadakan di Turki, Iran, Malaysia, dan tahun ini Kelompok Keahlian Aljabar FMIPA-ITB mendapat kesempatan untuk mengadakan 5BIGTC di ITB, Indonesia. Kerjasama penyelenggaraan acara tersebut dilakukan dengan Indonesian Algebra Society dan Faculty of Mathematics, Ferdowsi University of Mashhad.
“Teori Grup merupakan salah satu topik yang penting di Aljabar. Dengan mengadakan konferensi khusus Teori Grup diharapkan dapat berbagi pengetahuan serta bisa membuat kolaborasi yang baik antar sesama mahasiswa di dunia untuk memperdalam atau mendapatkan ilmu baru. Dengan adanya pembicara utama (keynote speaker) dan invited speaker (pembicara undangan) yang memberi teori baru dapat menjadi ilmu baru bagi para peserta untuk membuat tesis atau penelitian mereka,” ucap Prof. Ahmad Erfanian selaku inisiator acara ini sekaligus dosen di Ferdowsi University of Mashhad, Iran.
Prof. Ahmad juga mengatakan bahwa sangat penting untuk membuat konferensi untuk membahas topik yang spesifik sehingga peserta bisa lebih mudah untuk bertanya dan berdiskusi serta membentuk kolaborasi. Salah satunya adalah dengan membuat konferensi yang membahas Teori Grup ini.
“Yang benar-benar mendalami teori di grup Indonesia itu tidak banyak. Namun pada saat ikut konferensi keempat di Malaysia dan bertemu langsung dengan inisiator konferensi ini yaitu Prof. Ahmad, kami menawarkan diri dan beliau juga menawarkan kami menjadi tuan rumah di konferensi berikutnya. Jadi sama-sama jodoh,” ucap Dr. Intan ketika ditanya kenapa Indonesia khususnya ITB menjadi tuan rumah.
Rangkaian acara berlangsung selama empat hari di Main Hall CRCS Lantai 3 ITB. Kemudian para peserta juga akan dibagi menjadi dua kelas pada parallel session. Pada sesi ini yang menjadi pembicara adalah contributed speaker yang merupakan mahasiswa S2-S3 dan dosen muda mengenai tesis, disertasi, atau hasil penelitian mereka. Parallel session ini dibagi menjadi dua kelas sesuai dengan topik yang ingin didiskusikan dengan tujuan agar pengetahuan yang didapat lebih dalam dan intens. Lalu, pada hari terakhir yaitu tanggal 4 juli para peserta akan melakukan ekskursi ke NuArt Sculpture dan Saung Angklung Udjo.
*Suasana parallel session (Dok, Pribadi)
Pembicara utama pada 5BIGTC adalah Prof. Mahmut Kuzucuoglu dari Middle East Technical University, Turki dan Prof. Mark Lewis, Ph.D dari Kent State University, USA. Pembicara undangan lainnya adalah Prof. Murray Elder dari University of Technology Sydney Australia, Prof. Ali Iranmanesh dari Tarbiat Modares University Iran, Prof. Kai Meng Tan dari National University Singapore, Prof. Man Van Minh Nguyen dari Mahidol University Thailand, Prof. Alireza Abdollahi dari University of Isfahan Iran, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia, Prof. M.R.Darafsheh dari University of Tehran Iran, Prof. Manabu Oura dari Kanazawa University Japan, dan Dr. Fajar Yuliawan dari ITB.
Konferensi ini dihadiri pembicara/peserta dari berbagai negara seperti Turki, Amerika Serikat, Australia, Iran, Singapura, Jepang, Thailand, Malaysia, India, Filipina, Aljazair, Afrika Selatan, dan Indonesia. Total peserta yang datang pada acara konferensi ini sebanyak 68 orang dengan rincian 2 orang sebagai plenary speaker, 9 orang sebagai invited speaker, 23 orang sebagai contributed speaker, dan 34 orang sebagai partisipan.
Dr. Intan berharap para peserta yang kesulitan dalam Teori Grup bisa mendapat jawaban dari ahli setelah mengikuti konferensi ini, mendapat ide, mendapat wawasan dan menjadi ajang bertukar pikiran dari 5 benua. “Semoga acara ini akan berlangsung terus, calon-calon doktor bisa mendapat ide, acara ini bermanfaat, dan membentuk kolaborasi dari berbagai negara,” ucapnya.
Selain itu, dari konferensi ini diharapkan semakin mempererat koneksi penelitian yang sudah ada dan membangun koneksi penelitian baru khususnya di bidang Teori Grup untuk berkolaborasi di masa depan. Konferensi ini didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan International Mathematical Union (IMU).
Reporter : Elisabeth Sirumapea (Manajemen 2020)