ITB Talks Halalbihalal Idulfitri 1445H: Meningkatkan Fitrah Diri Melalui Habluminallah dan Habluminannas

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara ITB Talks Halalbihalal Idulfitri 1445H pada Kamis (18/4/2024) di Aula Barat dan Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung. Acara ini menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Fusha Pekalongan, KH. M. Dzilqon serta mengusung tema "Habluminallah dan Habluminannas".

Kegiatan diawali dengan silaturahmi dan bersalam-salaman dari para jajaran pimpinan, civitas academica, dan seluruh keluarga besar ITB.

Lalu dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 36-38 oleh Mahasiswa Program Studi Magister Informatika Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) 2023, Galuh Dipa Bharata.

Kemudian Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan (WRURK), Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., membuka acara ini dengan memberikan sambutan.

"Ramadan telah usai, meninggalkan jejak mendalam pada hati dan jiwa kita. Bulan penuh berkah telah menjadi momen yang istimewa untuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, juga memperkuat hubungan dengan manusia," ujarnya.

Beliau mengatakan selama berpuasa, kita telah belajar mengendalikan hawa nafsu, ego, melatih kesabaran dan meningkatkan empati terhadap sesama. Pengalaman spiritual inilah yang menuntun kita untuk memaknai fitri, yakni kembali kepada kesucian fitrah manusia.

"Marilah kita jadikan Idulfitri ini sebagai ajang untuk terus meningkatkan diri dan membangun hubungan yang lebih baik dengan Allah SWT dan sesama manusia," katanya.

"Terima kasih kepada civitas academica ITB atas kesempatan untuk berbagi refleksi ini. Semoga kita semua dapat memetik hikmah dari Ramadan dan menjadikannya landasan untuk membangun kehidupan yang lebih baik," lanjutnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan tausiah dari KH. M. Dzilqon. Pada kesempatan ini, beliau membahas mengenai pentingnya menjaga habluminallah dan habluminannas.

KH. M. Dzilqon menyatakan bahwa salah satu landasan utama kehidupan seorang muslim adalah habluminallah, yakni hubungan kita dengan Allah SWT. Maka, sebagai umat muslim wajib bagi kita untuk menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Salah satu cara untuk terus mengingat Allah adalah dengan dzikir. Dzikir juga menjadi salah satu bentuk ketataan yang dapat memberikan ketenangan bagi jiwa. "Ketika kita senantiasa mengingat Allah, hati kita akan terasa tenang dan damai, karena sesungguhnya Allah Maha Lembut dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya," ungkapnya.

Hubungan yang baik dengan Allah, tentunya akan membawa ketenangan batin, memiliki kekuatan menghadapi cobaan, serta mendapatkan rida dari Allah SWT.

Selain habluminallah, kita juga perlu menyeimbangkan habluminannas, yaitu hubungan dengan sesama manusia. Hal tersebut mencakup hubungan kita bagaimana dapat berperilaku baik kepada orang tua, keluarga, tetangga, teman, dan masyarakat secara luas.

Salah satu bentuk habluminannas adalah dengan mencari ilmu. Dengan mencari dan menimba ilmu, kita dapat memperkuat hubungan dengan sesama manusia dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Hal tersebut juga sejalan dengan salah satu sifat Rasulullah SAW, yaitu fathonah. Arti fathonah adalah cerdas, pandai, dan berwawasan luas.

"Dengan sifat fathonah ini, Rasul senantiasa berpikir kritis dan analitis dan memiliki berbagai sudut pandang dari setiap masalah. Dengan melihat dari berbagai sudut pandang inilah, kita juga dapat meningkatkan empati, bertukar pikiran, dan memperluas wawasan," paparnya.

Beliau pun mengingatkan bahwa kita sebagai umat muslim untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT, karena Allah adalah sumber segala ilmu dan kebijaksanaan.