ITB Terima Hibah Mesin Sequencing dari Kementerian Kesehatan RI
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima hibah 1 (satu) alat Whole Genome Sequencing (WGS) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mesin Sequencing ini digunakan untuk percepatan aktivitas surveilans genomik WGS COVID-19 dan riset bidang kesehatan. Alat tersebut akan ditempatkan di laboratorium Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB.
Pada Senin (18/5/2022), jajaran dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI melakukan On Visite Laboratorium ke SITH ITB untuk melihat kesiapan dan sarana pendukung lainnya. Kunjungan tersebut diawali dengan penerimaan oleh Rektor ITB di Ruang Rapim A dan dilanjutkan dengan kunjungan ke SITH. Dirjen P2P Kemenkes RI didampingin oleh jajarannya diantaranya Sub Koordinator TBC, Substansi TBC & ISPA, Tim Laboratorium Substansi TBC & ISPA dan Hukormas P2P. Dari SITH hadir Dekan SITH, Wakil Dekan Sumber SITH, Wakil Dekan Akademik SITH, Dr. Fenny Martha Dwivany serta tim genomik SITH.
Kemenkes RI menghibahkan 18 alat WGS pada 17 laboratorium terpilih, guna meningkatkan kesiapan dalam penanganan kasus COVID-19 saat ini dan persiapan pandemi masa mendatang (Pandemic Preparedness and Responses), serta aktivitas riset di bidang kesehatan lainnya. Untuk itu diperlukan penguatan aktivitas Surveilans Genomik kepada jejaring laboratorium Surveilans Genomik melalui penempatan mesin sequencing yang didistribusikan ke seluruh Indonesia, salah satunya di Institut Teknologi Bandung.
Menurut Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, alat tersebut tidak hanya untuk Covid-19, melainkan juga dipersiapkan dalam hal penanganan penyakit menular lain seperti Tuberkulosis serta semua jenis penyakit menular dan tidak menular lainnya. Di sisi lain, penempatan WGS di universitas juga dimaksudkan untuk mendukung riset-riset di bidang kesehatan.
“Pak Menteri menginginkan kerja sama dengan universitas terkait pemanfaatan alat WGS. Kita harapkan alat ini akan digunakan untuk penguatan surveilans dan juga penyakit lainnya salah satunya adalah TBC,” ujar dr. Maxi.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI atas kepercayaan memberikan hibah alat WGS untuk ITB. Ia menegaskan bahwa kehadiran alat ini dapat mendukung kerja para dosen dan peneliti dalam tugas riset mereka.
"Di samping kami dapat kepercayaan, alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain dalam memberikan layanan sesuai amanah yang diberikan (Kemenkes) tetapi memberikan dampak lebih,” ujarnya.