Kaliope, Pameran Tugas Akhir Mahasiswa Tahap Persiapan Bersama FSRD-ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Pengunjung sedang melihat-lihat ke stand pameran Karya Kaliope (Foto: Humas ITB)

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB menyelenggarakan Pameran Karya Kaliope di Aula Timur Kampus ITB, Jalan Ganesha No. 10 Bandung. Pameran yang diadakan dua hari dari tanggal 24-25 Mei 2019 ini menampilkan hasil karya seni dari tugas akhir mahasiswa TPB FSRD.


Dalam pameran wajib bagi mahasiswa TPB FSRD ini, ditampilkan beragam karya seni seperti Nirmana 2D, Nirmana 3D, ilustrasi gambar bentuk, gambar konstruk dan gambar suasana yang dalam hal ini dipilih suasana pemilu. Karya-karya tersebut merupakan karya pribadi yang menjadi tugas akhir.

*Salah satu karya Nirmana 3D yang dipamerkan (Foto: Humas ITB)

"Nirmana adalah karya tanpa makna untuk disampaikan, nirmana sebenarnya adalah wadah agar mahasiswa bisa sambil belajar mengena pola dan langsung menuangkannya dalam gambar, di Kaliope ini hasil kerja keras para mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas selama perkuliahan dapat diberi kesempatan untuk ditampilkan," jelas Hilwa, salah satu mahasiswa TPB, ketika berbincang dengan reporter Kantor Berita ITB.

Mengenai gambar suasana, ada dua hasil karya menarik tentang fenomena pemilihan umum Indonesia baru-baru ini. Pemilik kedua gambar tersebut adalah Maria Anggita P. dan Hilwa Shofie. Pemilihan fenomena pemilihan umum sebagai topik penggambaran ini adalah tugas yang memang diberikan oleh dosen mereka pada tugas gambar suasana.

“Saya menggambar euforia diskon sebagai wujud pelaksanaan tugas ini karena saya memang merasa ini adalah salah satu poin penting dalam pelaksanaan pemilu yang tidak bisa kita hilangkan esensi bahagianya,“ ujar Maria. 

Begitu pun dengan Hilwa, “Saya sebenarnya menggambar ini sambil menyontoh salah satu hasil potret dari salah satu surat kabar, menurut saya perjuangan agar terlaksananya pemilu sampai harus melewati derasnya sungai itu patut kita apresiasi,” jawab ia sambil menjelaskan ide gambarnya. 

*Karya-karya Nirmana 2D yang dipamerkan (Foto: Humas ITB)

Berbeda dengan karya gambar suasana lain yang rata-rata menggunakan pensil warna, Almas Adinda Aisya memilih memakai cat air untuk karya gambar suasana. Menurutnya, penggunaannya cat cair akan lebih menghidupkan gambar hasil karyanya. “Untuk gambar suasana ini kami diminta menggambar fenomena pemilu dan diminta idenya harus ‘liar’, jadi saya mencoba untuk menggambarkan suasana seorang ibu yang mengejar anaknya sehabis anaknya menumpahkan tinta dan mengejar kakaknya untuk dikenai tinta, “ ujar Almas.

Karya lainnya adalah nirmana dengan pola batik yang dibuat Michelle H. Hermanus. Mahasiswa dituntut untuk mengerti makna dan disposisi dari letak pola maupun warna dari nirmana batik yang dikerjakan tersebut. “Saya memilih warna emas untuk burung dan biru tua untuk awan memang untuk menonjolkan bahwa pola batik ini ingin melukiskan suasana megah dan tetap elegan,” pungkas mahasiswa yang ingin masuk jurusan Seni Rupa ini.

Selain pameran karya, dalam acara tersebut juga diselenggarakan talkshow dengan narasumber adalah alumni FSRD seperti di hari pertama diisi oleh Nata Tan (Max Repair Painting), dan di hari kedua diisi oleh Wastana Haikal (Ilustrator dan Grapic Designer), Rachael Ajeng (Ilustrator dan Grapic Designer), dan Yosia Raduck (ilustrator dan Grapic Designer).

Reporter: Ferio Brahmana (Teknik Fisika 2017)