Kecelakaan Motor di Depan CC Timur ITB

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Jumat, 22 Desember 2006, salah satu implementasi kampanye Insan cendekia Tertib Berlalulintas yang dicanangkan oleh Kantor Wakil Rektor Senior Bidang Sumber Daya berujung kecelakaan. Seorang mahasiswa pengendara motor berinisial AK terjatuh dari motornya, karena menabrak palang penunjuk jalan yang dipasang di tengah jalan; di depan Campus Center (CC) Timur. Hujan yang cukup deras ditambah penerangan yang sangat minim membuat AK tidak dapat melihat palang tersebut. "Memang (rambunya) gak keliatan!" tuturnya kesal. Motor yang dikendarai AK, patah sayap kanan depannya; AK sendiri untungnya hanya memar. "Saya ngendarain motor pelan-pelan banget, wong hujan. Tapi emang rambu itu gak keliatan. Tau-tau udah di depan mata dan gak terhindar lagi," tuturnya sambil melepas ponco yang tadinya dipakai. Beberapa rekan mahasiswa lain yang turut membantunya menimpali hal yang serupa. "Saya aja yang pake mobil sering gak melihat rambu itu. Beberapa kali memang hampir menabrak rambu itu," tutur Adit, seorang mahasiswa. "Harusnya dipasang lampu atau mata kucing jadi kelihatan jelas dari jauh," tutur mahasiswa lain. Selepas kejadian ini, AK segera melaporkan kejadiannya ke kantor Satpam ITB dan segera dicatat dalam buku laporan. Namun, hingga hari ini, palang dan rambu yang menutup jalan depan Campus Center Timur ITB tetap tidak diberi mata kucing atau lampu yang dapat membuat rambu dan palang pengalihan jalan tersebut terlihat dari jauh. Kampanye Insan cendekia Tertib Berlalu lintas (ITB) adalah kampanye yang dicanangkan oleh Kantor Wakil Senior Bidang Sumber Daya. Tujuannya dalah mengkampanyekan tertib berlalu lintas di lingkungan kampus ITB. Beberapa programnya antara lain adalah kecepatan mengendarai kendaraan maksimal 25 km/jam pada jalan lurus dan 20 km/jam pada belokan. Selain itu juga parkir pada tempatnya. Penutupan jalan di depan Campus Center sayap Timur ITB adalah salah satu implementasi kampanye tertib berlalu lintas ini. Tujuannya agar di depan Campus Center hanya ada satu lajur jalan, yaitu menuju ke dalam kampus. Jadi pengendara yang menuju ke dalam kampus harus ke arah parkiran depan Labtek Teknik Elektro. Sayangnya, sarana penutupan jalan untuk mengalihkan arus yang terdiri dari palang, rantai, dan rambu ini tidak kelihatan dari jauh, terutama saat malam hari. Sekarang, diperparah dengan kondisi sore dan malam yang sering kali hujan yang mengurangi jarak pandang, penutup jalan ini semakin tidak kelihatan. Seharusnya penutup jalan ini dilengkapi dengan lampu, atau dilengkapi dengan bahan yang mampu memantulkan cahaya lampu kendaraan supaya dari jauh dapat terlihat. Dengan demikian, kecelakaan dapat terhindari.