Kepala Badan Intelijen Negara Berikan Kuliah Umum di ITB

Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT

Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT

BANDUNG, itb.ac.id - Di penghujung bulan Januari, Rabu (31/1/2018), Institut Teknologi Bandung menggelar Studium Generale (SG) yang pertama di semester kedua tahun Akademik 2017/2018. SG kali ini, disampaikan oleh orang nomor satu di Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn) Drs. Budi Gunawan, S.H, M.Si, Ph.D, dengan mengangkat tema “Intelijen Indonesia : Institusi, Intuisi dan Inovasi”. 

Rektor ITB, Prof. Kadarsah Suryadi, menyambut hangat kehadiran Kepala BIN beserta Direktur dan Deputinya di Aula Barat ITB. Rektor ITB menyampaikan terima kasih atas kesediaan Drs. Budi Gunawan untuk mengisi kuliah umum dan berharap para mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 

Diikuti oleh sekitar 800 orang peserta, Kepala BIN, Budi Gunawan, mengawali materi kuliahnya dengan mengucapkan terima kasihnya atas kesempatan memberikan kuliah umum di ITB. “Selaku Kepala BIN dan seluruh jajaran, BIN mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas undangan untuk hadir di Aula Barat yang merupakan bangunan bersejarah sejak berdirinya ITB pada tahun 1920”. Lebih lanjut dirinya mengatakan, “Kita tahu bahwa kepanjangan ITB adalah ‘Institut Teknologi Bandung’, tapi anak jaman now bilang ITB itu singkatan dari ‘Institut Terkenal Banget’, atau buat kami BIN, ITB adalah ‘Ini Teman BIN’, “ yang kemudian disambut dengan tepuk tangan dari mahasiswa dan para undangan.

Menghadapi tantangan perubahan jaman, Kepala BIN menekankan perlunya ITB dan BIN berkolaborasi sebagai pilar sistem inovasi nasional. “Pola intelijen klasik berupa human intelligence semata sudah tidak bsa lagi menjawab tantangan zaman. Ini saatnya BIN memasuki era intelijen 3.0 dengan menerapkan technology intelligence. Sehingga kerjasama dengan kampus seperti ITB merupakan sesuatu yang harus dilakukan, seperti halnya CIA yang bekerjasama dengan MIT di Amerika Serikat. Kampus papan atas di bidang teknologi adalah tulang punggung lembaga intelijen di berbagai negara maju,” ujar Budi Gunawan.

Lebih lanjut disampaikan Budi Gunawan bahwa ITB adalah institusi yang paling maju dalam bidang teknologi di Indonesia, dan memiliki SDM yang mumpuni. “Beberapa teknologi yang ada di ITB bisa membantu mengatasi fenomena Cyber War yang berpotensi mengoyak bangsa ini dan menimbulkan konflik vertikal dan horisontal. Selain itu, teknologi drone radar, nuklir, biologi, dan kimia yang dikembangkan ITB juga sangat berguna untuk keperluan intelijen dan keamanan bangsa ini”, ujarnya saat mengemukakan alasannya hadir sebagai pengisi materi Kuliah Umum di ITB.

Di akhir kuliah umum, Budi Gunawan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Hadir pula dalam acara Studium Generale ini yaitu Ketua Senat ITB, Prof. Indratmo, Ketua Forum Guru Besar ITB Prof. Tutuka Ariadji, para Wakil Rektor dan Dekan Fakultas/Sekolah ITB. Bertindak sebagai moderator yaitu Prof. Deddy Kurniadi, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB.

Usai memberikan kuliah umum di Aula Barat, Kepala BIN menghadiri acara penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dan Kerjasama antara BIN dan ITB di gedung Aula Timur. Dalam acara tersebut, BIN dan ITB menyepakati berbagai bentuk kerjasama riset inovasi, yang meliputi pengembangan produk teknologi intelijen, pengembangan produk intelijen siber, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga manajemen di bidang teknologi intelijen.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi, mengatakan bahwa saat ini terdapat 102 Kelompok Keahlian di ITB yang beberapa diantaranya mampu mendukung pengembangan dan pemanfaatan inovasi teknologi intelijen di Indonesia. “Melalui kerjasama ini diharapkan terjadi kolaborasi positif antara BIN dan ITB, mengingat ITB bukan hanya untuk ITB, melainkan untuk bangsa dan negara, ” pungkas Kadarsah.