Kepala BNPT : Mari Jaga NKRI!
Oleh Aldy Kurnia Ramadhan
Editor Aldy Kurnia Ramadhan
Bandung, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan Kuliah Umum Studium Generale pada Rabu (08/11/17) yang bertempat di Aula Barat Kampus Ganesha ITB. Pada kesempatan kali ini, ITB mengundang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Suhardi Alius, untuk memberi tambahan wawasan kepada ratusan peserta kuliah yang berasal dari berbagai angkatan dan program studi. Pada kesempatan tersebut, Suhardi Alius memberikan wawasan kebangsaan kepada para mahasiswa, khususnya imbauan untuk selalu menjaga dan merawat NKRI.
Suhardi membuka kuliah umum tersebut dengan mengingatkan para mahasiswa akan perkataan Presiden Sukarno, yaitu perjuangan di masa yang akan dating akan lebih berat karena akan melawan bangsa sendiri, bukan melawan penjajah secara fisik seperti perjuangan pada zaman dahulu. Indonesia saat ini ditantang untuk menjaga keutuhan dan kedaulatannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi, perjuangan untuk mempertahankan keutuhan NKRI semakin berat. Globalisasi saat ini selain membawa banyak dampak positif, juga dapat membawa dampak negatif bila kita tidak menyikapinya dengan bijak.
Tantangan Bangsa
Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan baik itu secara global, regional, maupun nasional. Tantangan global antara lain berupa perebutan sumber energi pangan, perubahan iklim, radikalisme, dan persaingan global. Tantangan regional berupa dominasi negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat dan China, konflik Laut Cina Selatan, serta Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sedangkan tantangan nasional yang dihadapi berupa kemiskinan, konflik horizontal, isu perbatasan, intoleransi, serta egosektoral/kedaerahan. Oleh karena itu, untuk mengahadapi berbagai tantangan berat yang Indonesia hadapi, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap krisis yang dihadapi, sehingga dapat mengerti dan ikut mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Selin itu, mahasiswa juga diharapkan memiliki naluri kebangsaan yang kuat, agar tak gampang goyah bila disusupi pemikiran-pemikiran radikal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Terakhir, mahasiswa dituntut untuk peka terhadap perubahan yang terjadi, sehingga dapat beradaptasi dengan baik dan dapat mengambil hikmah positif dari perubahan tersebut.
Sumber Foto : Dok Pribadi