ITB Sambut 289 Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan III dari Kampus Luar Pulau Jawa

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Salah satu program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengeksplorasi beragam bidang ilmu yang menarik minat mereka. Salah satu turunan program yang ditawarkan adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang memungkinkan mahasiswa mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi di luar pulau selama satu semester.

Tahun ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu kampus penerima mahasiswa pertukaran dengan jumlah terbesar, dengan total 289 orang. Mereka didistribusikan ke berbagai program studi sesuai minat dan latar belakang yang dimiliki masing-masing.

Seluruh mahasiswa PMM, mulai dari tanggal 21 Agustus 2023, bergabung dalam perkuliahan di ITB bersama dengan mahasiswa reguler lainnya. Hal tersebut menjadi kesempatan istimewa karena dapat merasakan suasana akademik dan budaya yang berbeda.

Selain itu, mahasiswa PMM juga mengikuti kelas Modul Nusantara yang diadakan setiap Sabtu. Modul ini berfokus pada pemahaman komprehensif tentang keragaman, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial.

Pada Minggu, 10 September 2023, seluruh mahasiswa PMM beserta sejumlah civitas academica ITB mengikuti serangkaian penyambutan resmi di Multipurpose Gedung CRCS (Center for Research and Community Services) ITB. Slogan “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya” menjadi semangat untuk pertukaran keberagaman budaya di Indonesia melalui PMM. Hadirin yang hadir tampak memakai berbagai pakaian adat khas masing-masing daerah dan beberapa di antaranya memakai batik.

Kepala Subdirektorat Pendidikan Berkelanjutan, Direktorat Pendidikan Nonreguler ITB, Irwan Iskandar, S.T, M.T, Ph.D., berharap mahasiswa PMM merasa senang berkuliah di ITB dan menikmati keindahan dan pesona Kota Bandung. Dengan demikian, atmosfer akademik yang dialami di ITB dapat menyebarkan dampak positif.

Sementara itu, salah seorang perwakilan dosen Modul Nusantara, Dr. Sutiadi Rahmansyah, S.S., M.Hum., mengatakan bahwa Kampus Merdeka bertujuan untuk memperkuat kebinekaan dan toleransi. Kemudian, dengan adanya Modul Nusantara diharapkan mahasiswa dapat mengenal antarsuku, bahasa, budaya, agama, yang begitu banyak di Indonesia. “Program ini memperkuat kembali nilai-nilai persaudaraan dan semboyan kita Bineka Tunggal Ika,” ujar beliau.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh