Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Teknologi Diesel dan Bioavtur, Bukti Triple Helix dalam Kemandirian Energi untuk Bangsa

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Cilacap, itb.ac.id--Institut Teknologi Bandung menandatangani perjanjian kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur, Selasa (16/8/2022). Kerja sama tersebut dilakukan dengan PT Pertamina, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, PT Kaltim Parna Industri, PT Rekind, Pusri, dan Lemigas.

Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung di PT Kilang Pertamina Internasional, Refinery Unit IV Cilacap. Setelah dilakukan tanda tangan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke lokasi pabrik percontohan teknologi biohidrokarbon dan bioavtur. 

Proses pengembangan ini terkait dengan pembangunan pabrik percontohan produksi diesel biohidrokarbon dan bioavtur berbasis kelapa sawit. Pabrik percontohan yang akan dibangun di area Refinery Unit IV Cilacap ini berkapasitas 1300 L/hari dan direncanakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2024.

Kegiatan pengembangan unit demo produksi diesel biohidrokarbon dan bioavtur ini adalah bagian dari program Proyek Strategis Nasional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Permenko Perekonomian No 22 tahun 2022. Kegiatan yang didukung penuh oleh seluruh pemangku kepentingan dikoordinasikan oleh Direktorat Bionergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

Keterlibatan ITB diwakili oleh Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis, FTI ITB serta Pusat Rekayasa Katalisis ITB. ITB bersama Pertamina RTI dan Rekind berkontribusi dalam perancangan proses produksi diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Sementara itu, perancangan dan pengembangan katalis yang akan digunakan dalam proses produksi ini telah dimulai bersama antara Pertamina RTI dan ITB sejak tahun 2010.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati; Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman; Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo; Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) diwakili oleh Ariana Soemanto; Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) Triyani Utaminingsih; Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri)Tri Wahyudi Saleh; dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. I Gede Wenten yang diwakili oleh Kepala Biro Kemitraan ITB Prof. Dr. Taufiq Hidayat. Setelah seremoni penandatanganan, para undangan berkesempatan melihat secara langsung fasilitas pengilangan yang ada di sana.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengatakan, melalui kerja sama ini, semakin memperkuat konsep triple helix antara universitas, industri, dan pemerintah dalam bidang kemandirian energi untuk bangsa. ITB sendiri menjadi satu-satunya PTN yang terlibat dalam kerja sama ini.

"Kerja sama ini mungkin adalah satu dari sangat sedikit kisah sukses atau kisah nyata dari konsep triple helix. Harus kita 'viralkan' untuk mengangkat  optimisme nasional, agar bertambah banyak kerja sama triple helix lain yg melibatkan berbagai institusi riset di Indonesia. Penerus-penerus pun sudah banyak disiapkan dengan hebat berkat pembinaan yang diteladani oleh Prof. Subagjo," ujar Rektor.

Sementara itu Prof. Subagyo, Guru Besar Fakultas Teknologi Industri sekaligus Kepala Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis, menyatakan bahwa penelitian ini adalah persembahan kemandirian energi untuk bangsa.