Strategi dan Capaian ITB dalam Mewujudkan Budaya Ilmiah Unggul

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Gebyar Budaya Ilmiah Unggul (BIU) di Aula Timur ITB dengan tema “Menuju Budaya Ilmiah Unggul: Capaian Riset dan Inovasi Saat Ini serta Strategi ke Depan”, Rabu (20/09/2023).

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan bahwa budaya ilmiah secara umum dapat diartikan sebagai budaya keilmuan yang erat kaitannya dengan aktivitas riset. Ada empat hal yang mendasari penelitian menjadi unsur yang esensial dalam budaya ilmiah unggul, di antaranya penelitian merupakan karakteristik yang esensial bagi institusi pengetahuan, penelitian merupakan “darah hidup intelektual”, penelitian merupakan panduan bagi pembelajaran dan pengajaran, dan penelitian merupakan fondasi bagi invensi dan inovasi.

Budaya ilmiah unggul diharapkan dapat menciptakan atmosfer interaksi yang kondusif. Dari interaksi multipihak terkait itu bisa memunculkan ide-ide inovasi untuk penelitian tertentu.

Dalam mewujudkannya, ITB melakukan berbagai macam hal baik dari sudut pandang penelitian, pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan. Fokus ITB adalah untuk mengejar scholarly impact dan social impact untuk mencapai keberlanjutan.

“Kinerja sebuah sistem ilmu pengetahun bukan sekadar menghadirkan penelitian atau ilmu, tetapi yang paling mendasar harus menghadirkan impact. Kita mengejar keduanya yaitu scholarly impact dan social impact demi tercapainya keberlanjutan,” ujar Prof. Reini.

Sementara itu, dalam paparannya, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa dengan perkembangan teknologi yang kuat. Dalam mengembangkan sebuah teknologi yang maju sangat tidak mungkin dicapai tanpa adanya pendekatan riset. Oleh karena itu, budaya ilmiah unggul harus bisa menguatkan kapasitas keilmuan sehingga terciptanya daya saing bangsa.

Upaya dalam menghasilkan penelitian unggul sejalan dengan strategi pemerintah dalam memajukan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

ITB memiliki strategi perwujudan budaya ilmiah unggul dengan menggerakkan aktivitas internal dan hubungan dengan pihak eksternal. Program-program strategi penerapan budaya ilmiah unggul di ITB tecerminkan dalam beberapa lembaga di antaranya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penelitian, Inovasi, dan Kewirausahaan (LPIK), dan Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT).

LPPM berfokus pada pelaksanaan mandat perguruan tinggi dalam menjawab permasalahan masyarakat melalui program penelitian dan pengabdian masyarakat. Saat ini ITB sedang fokus untuk berkontribusi dalam pembangunan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun dari sisi penelitian ITB berfokus pada 4 penelitian prioritas yakni teknologi infomasi dan komunikasi, rekayasa transportasi dan energi, infrastruktur dan kebencanaan, serta pangan dan kesehatan.

Dalam meningkatkan daya saing ITB di ranah global, LPIK berperan penting menyokong kontribusi di bidang inovasi dan kewirausahaan. Aktivitas utamanya adalah melaksanakan strategi komersialisasi produk ITB melalui paten, hak cipta, dan merek dagang. ITB gencar melakukan kegiatan kewirausahaan dalam rangka melatih jiwa-jiwa wirausaha yang berpikir inovatif dengan adanya skema pendanaan Start-Up yang didanai dan dibimbing oleh ITB.

Kemudian LPIT berperan dalam mewadahi pusat penelitian. Saat ini ITB telah memiliki Innovation Park yang dijadikan sebagai sarana pusat penelitian dengan menguatkan aspek kolaborasi untuk menghasilkan inovasi. LPIT berupaya mengelola atmosfer penelitian kolaboratif yang kuat sehingga terwujudnya budaya ilmiah unggul. 

Dalam mewujudkan strategi ke depan untuk mewujudkan budaya ilmiah unggul, ITB menyadari perlu banyak kerja sama dengan menggaet kemitraan dalam dan luar negeri. Sejalan dengan visi yang ITB bawa yakni Locally Relevant, Globally Respected, ITB berupaya tampil menuju perguruan tinggi bertaraf dunia dengan menjalin kerja sama bersama universitas top dunia. Walaupun demikian, ITB juga tidak akan melupakan peranannya menjadi pionir dalam mengatasi permasalahan masyarakat lokal dengan pendekatan ilmiah. 

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh