KKN-Tematik ITB 2016: Sarana Berbagi Berbasis Ilmu dan Teknologi
Oleh Nur Huda Arif
Editor Nur Huda Arif
KKN Tematik dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan, dengan waktu pelaksaannya di liburan akhir tahun pelajaran, yaitu pada sekitar bulan Juni-Agustus. Untuk tahun ini, KKN Tematik ITB 2016 mengusung tagline "Satu Asa untuk Indonesia". Romanu Dwi Sasongko dari jurusan Oseanografi ITB 2013 selaku Ketua KKN Tematik ITB 2016 mengatakan bahwa tujuan utama dilaksanakannya KKN Tematik adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana mengkolaborasikan ilmunya untuk membuat sebuah solusi yang nyata bagi masyarakat sehingga mereka dapat memberikan manfaat ketika nantinya terjun ke masyarakat. Dalam KKN Tematik, terdapat 4 tema yang bisa dipilih oleh para mahasiswa, yaitu tema air, pendidikan, infrastruktur dan energi. Pada tahun ini, ada kemungkinan untuk menambahkan tema pertanian karena masyarakat yang menjadi tujuan KKN Tematik tahun ini memiliki potensi dalam bidang pertanian.
Persiapan KKN Tematik ITB 2016
Rangkaian mata kuliah KKN Tematik tahun ini akan dilaksanakan di Desa Mekar Wangi dan Desa Mekar Mulya, daerah Talegong, Kota Garut. Sebelum pemilihan lokasi mengerucut pada dua desa tersebut, pihak panitia KKN Tematik memiliki 10 kandidat desa yang tersebar di Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya. Pemilihan lokasi didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya keadaan desa yang belum cukup maju tetapi masih memiliki fasilitas cukup baik untuk para mahasiswa, potensi yang dimiliki oleh desa tersebut, dan memenuhi 4 tema KKN Tematik yang telah ditentukan.
KKN Tematik ITB 2016 direncanakan akan dilaksanakan selama 3 minggu dengan keberangkatan pada Senin (18/07/16). Romanu menjelaskan bahwa rangkain KKN Tematik ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu pra KKN, pelaksanaan KKN, dan pasca KKN. Tahap pra KKN terdiri dari kegiatan survei lokasi, pembuatan rancangan program, kegiatan pelatihan dan perkuliahan bagi peserta KKN Termatik. Kegiatan pelatihan dan perkuliahan ini diselenggarakan selama 2 bulan, dimulai dari bulan Maret hingga pertengahan bulan Mei. Selain itu, pembuatan rancangan program yang sesuai dengan keadaan desa dan feasible untuk dilakukan dalam rentang waktu pelaksanaan KKN Tematik terus digodok oleh tiap ketua tema dan panitia. Sedangkan tahap pasca KKN terdiri dari pembuatan laporan dan galeri KKN Tematik.
Romanu menjelaskan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara KKN tahun ini dengan tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut, diantaranya adalah pemilihan 2 lokasi kegiatan sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya hanya dipilih 1 lokasi kegiatan saja. Hal ini, ia anggap sebagai tantangan untuknya sebagai Ketua KKN Tematik 2016. Dengan mengusung konsep sociopreneur, Romanu merasa bahwa persiapan rangkain KKN hingga saat ini sudah cukup matang,"saya rasa persiapan KKN Tematik telah mencapai angka 6 dari skala 10," tuturnya.
Sebanyak 175 mahasiswa dari berbagai jurusan siap terjun ke masyarakat melalui kegiatan KKN Tematik tahun ini, para mahasiswa tersebut berasal dari berbagai program studi dan sebagain besar berasal Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) menjadi dominasi. Kuota untuk masing-masing tema adalah sebanyak 45 mahasiswa, kecuali untuk tema pendidikan yang hanya 40 mahasiswa saja meskipun tema pendidikanlah yang memiliki peminat paling banyak. Antusiasme mahasiswa akan kegiatan KKN Tematik ITB 2016 dirasa lebih tinggi walaupun jumlah pendaftar pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. "Saya berharap bahwa KKN Tematik tahun ini, dapat menjadi sarana berbagi ilmu dan teknologi. Mahasiswa mendapat pengalaman dan kesadaran bahwa mereka mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat. Selain itu, terbangun karakter kepedulian mahasiswa terhadap lingkunagan dan masyarakat." Ujar Romanu.
ITB Journalist Apprentice 2016
Jeffrey Halim (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian 2015)
Cindy Meilita (Matematika 2013)