Kolokium Astronomi ITB Angkat Tema Teleskop Radio VGOS-ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id--Kelompok Keahlian Astronomi ITB menggelar kolokium astronomi berjudul Teleskop Radio VGOS-ITB: Prospek dan Persiapan. Materi kolokium disampaikan oleh Prof. Dr. Taufiq Hidayat yang merupakan ketua Kelompok Keahlian Astronomi ITB pada Jumat (4/8/2023).
Kolokium ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh berbagai kalangan seperti dosen astronomi dan teknik geodesi geomatika, mahasiswa astronomi dan teknik geodesi geomatika, serta pelajar SMA yang tertarik dengan acara ini.
Teleskop Radio VGOS (VLBI Global Observing System) merupakan teleskop radio yang menggunakan konsep Very Long Baseline Interferometry (VLBI). VLBI terdiri atas teleskop radio untuk menerima sinyal dari sumber radio, VLBI Correlator untuk menghasilkan pola interferometri dan mengamati waktu tunda, serta Data Analysis untuk mendapatkan koordinat stasiun, posisi sumber, dan EOP (Earth Orientation Parameters).
Pada kolokium ini dijelaskan prinsip dari VLBI, jejaring VLBI di dunia, VGOS, tantangan pada VLBI dan VGOS yang mencakup manajemen data karena VLBI adalah real big data, sensitivitas, penjadwalan, lingkungan RFI, dan teknis. Dijelaskan juga terkait IVS (International VLBI Service for Geodesy and Astrometry) yang ada di dunia dan persebarannya masih kosong di daerah ekuator.
Dalam paparannya, Prof. Taufiq mengatakan, manfaat dan peluang dari projek VGOS adalah VLBI merupakan kolaborasi internasional, VLBI sains (astrofisika, geodesi, sains atmosfer, dll.) dan pengembangan teknisnya, teknologi canggih (cryogeny, standar waktu dan frekuensi, kontrol presisi tinggi, big data analisis, dan HPC untuk menghitung korelasi), membangun pembangunan kapasitas dalam fasilitas standar dunia, serta kesempatan akses ke fasilitas kelas dunia untuk anggota organisasi.
ITB sendiri mendukung penuh kerja sama dengan SHAO-CAS (Shanghai Astronomical Observatory-Chinese Academy of Sciences) dan realisasi instalasi Teleskop VGOS di Bosscha. Infrastruktur seperti internet, koneksi menggunakan FO, daya listrik, serta bangunan pendukung yang akan disediakan sebagaimana mestinya, begitu juga dengan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan dan memelihara teleskop tersebut. Fasilitas Teleskop Radio VGOS-ITB ini akan terbuka untuk penelitian multidisiplin seperti astronomi, geodesi, data sains, telekomunikasi, software science, dan lain-lain.
Menurut Prof. Taufiq, sains dengan VGOS berupa astrometri dan geodesi. Astrometri dengan VGOS ini adalah astrometri pada presisi micro arcsec. Selain itu, bisa juga untuk aplikasi astrofisika, aplikasi geodinamika, hingga studi iklim dengan VLBI.
Prof. Taufiq mengatakan, “Para ahli kosmologi, ahli galaksi akan bisa menceritakan aktivitas tadi, aktivitas jet dan sebagainya, serta environment sekitar black hole”.
Tantangan yang dihadapi untuk projek VGOS di Observatorium Bosscha yaitu upgrade power supply, upgrade internet bandwidth, upgrade lightning protection, tantangan lingkungan RFI, mendaftarkan stasiun VGOS ke ITU melalui Perwakilan RI di Geneva, dan RQZ (Radio Quiet Zone).
Reporter: Gishelawati (Astronomi, 2019)