Komitmen Budaya Ilmiah Unggul ITB untuk Produktivitas Riset yang Berdampak Jangka Panjang

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) terus berkomitmen untuk terus Locally Relevant and Globally Respected University. Sebagai wujud kesatuan kolektif dari insan intelektual yang berdedikasi tinggi dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta sosial dan humaniora, melalui kegiatan tridarma ITB telah dan terus berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya melalui riset yang berdasarkan pada budaya ilmiah unggul.

Adapun agenda riset unggulan dipertajam dengan pendekatan multidisiplin agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika ilmu pengetahuan global. Dalam tiga tahun terakhir, ITB menunjukkan peningkatan produktivitas ilmiah yang signifikan, terutama di bidang rekayasa dan teknologi.

Di sisi lain, Lembaga Pemeringkatan QS merilis peringkat QS by Subject tahun 2024 yang menunjukkan adanya penurunan peringkat ITB dalam bidang rekayasa dan teknologi dibandingkan tahun sebelumnya. Menanggapi hal ini, ITB proaktif untuk memahami penyebab penurunan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan posisinya di peringkat QS. Hal tersebut berbanding terbalik dengan data dari Scopus, rujukan QS untuk pemeringkatan universitas, menunjukkan bahwa luaran staf dosen ITB dalam bentuk jumlah makalah pada jurnal bereputasi, sitasi, dan mitra riset internasional terus meningkat dan tertinggi di Indonesia dibandingkan dengan produktivitas rata-rata perguruan tinggi lainnya pada peringkat lima besar nasional.

Pada Senin (20/5/2024), ITB menerima kunjungan Direktur Regional QS untuk China, Jepang, dan Asia Tenggara, Mr. E Way Chong. Dalam kunjungan tersebut, beliau berdiskusi langsung dengan para pimpinan ITB, khususnya para dekan fakultas/sekolah. Mr. E Way Chong menyampaikan pencapaian ITB dalam pemeringkatan perguruan tinggi di dunia dan akan mengevaluasi hasil pemeringkatan untuk ITB.

Terlepas dari proses evaluasi yang tengah dilakukan oleh pihak QS, ITB berpandangan bahwa pengembangan budaya ilmiah unggul yang berlandaskan pada kapasitas keilmuan merupakan fokus utama yang berdampak jangka panjang dan harus dijauhkan dari kepentingan-kepentingan popularitas jangka pendek. Oleh karena itu, ITB bertekad lebih meningkatkan produktivitas ilmiahnya dengan dua strategi, yakni, pertama, mengevaluasi efektivitas pendanaan kelompok keahlian agar semakin tepat sasaran dan mampu memperbesar kapasitas keilmuan di dalam kelompok-kelompok keahlian sebagai ekosistem terkecil dalam organisasi ITB. Kedua, mendorong produktivitas tim-tim peneliti unggul serta mengingatkan budaya riset pada tim-tim peneliti yang berpotensi menjadi unggul.

Untuk mendukung kedua strategi tersebut, ITB telah menyiapkan sistem pendukung yang memadai untuk meningkatkan kapasitas para dosen dalam mendukung ITB melaksanakan tridarma perguruan tinggi.

ITB pun telah memberikan masukan kepada pihak QS untuk meningkatkan keterandalan formula yang digunakan dalam indikator-indikator penilaian peringkat, khususnya dalam survei-survei reputasi sehingga opini publik yang terbentuk karena pemeringkatan QS menjadi lebih terbuka, adil, dan terpercaya.

Selain itu, ITB terus meningkatkan aspek-aspek lainnya yang sejalan dengan penilaian pemeringkatan perguruan tinggi, seperti reputasi pemberi kerja dan jejaring penelitian internasional.

Dengan komitmen kuat untuk membangun budaya ilmiah unggul dan meningkatkan produktivitas riset, ITB optimis dapat mencapai peringkat yang lebih baik dalam pemeringkatan QS dan menjadi universitas kelas dunia yang diakui secara internasional. Kontribusi ITB melalui riset yang berdampak jangka panjang akan terus memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa.