Kompetisi Desain Otomotif dari Gaikindo
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Bandung,itb.ac.id-Mungkin tidak banyak tahu, hari Rabu, 11 April 2007 lalu Duta Besar Finlandia Markku Niinioja datang berkunjungan ke ITB. Bukan untuk memberikan kuliah umum seperti tamu-tamu pejabat lainnya tapi untuk menemani sang istri, Madam Hee Sook Lee-Niinioja yang hadir sebagai pembicara dalam Seminar dan Workshop bertajuk “Be A Professional Automotive Designer” di Ruang Auditorium Campus Center ITB. Acara yang diorganisasi oleh mahasiswa-mahasiswa Desain Produk FSRD ITB ini merupakan acara pengenalan program ‘The 3rd Automotive Design and Styling Competition’ yaitu kompetisi desain otomotif bagi desainer, mahasiswa dan pecinta otomotif. Lomba ini diselenggarakan seara paralel dengan Internasional Motor Show 2007 ke 15 yang disponsori oleh Gaikindo (Gabungan industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Kompetisi yang memperebutkan hadiah total 25 juta rupiah ini kali ini mengambil tema Exclusive Personal Carrier Vehicle (EPCV), yaitu ini kendaraan yang diperuntukkan untuk pejabat VVIP (Very Very Important Person). Sehubungan dengan tema kompetisi tersebut, seminar dan workshop “Be A Professional Automotive Designer” diadakan dengan mengundang mahasiswa-mahasiswa desain di Bandung, seperti dari STDI, ITENAS, STSI, Universitas Maranatha. “Mungkin karena sebelumnya mahasiswa desain menang, makanya mereka (Gaikindo-red) meminta DP sebagai tuan rumah acara ini di Bandung,” jelas Emon (D.Produk’04), sang ketua panitia.
Seminar dan Workshop tersebut membahas mengenai bagaimana caranya menjadi seorang desainer profesional dalam industri otomotif. Menurut Irvan A. Noe’man, M.ID dari Gaikindo, peran desainer dalam industri terutama industri otomotif saat ini sebagai pendorong roda ekonomi negeri. Hal serupa juga diutarakan oleh Prof. Imam Buchori, pembicara seminar bahwa seorang profesional desainer akan menggunakan values atau karakter tiap pengguna dalam mendesain kendaraan. “Buatlah produk yang sesuai value atau mental mayoritas penduduk negara yang bersangkutan,” jelas beliau.
Pembicara lain, Dr. Yono Reksoprodjo menjelaskan bagaimana kinerja desainer profesional bekerja tidak hanya untuk seni tapi juga industri. “Insinyur membuat sesuatu karena kebutuhan tapi tidak demikian dengan desainer. Perbedaan inilah yang dibutuhkan industri untuk mengkombinasikan engineering dan seni. Kita sekarang butuh produk yang memenuhi inspirasi seni tanpa mengindahkan fungsi,” papar Dr. Yono. Pernyataan ini diteruskan oleh Mizan Allan de Neve yang memaparkan bgaimna cara untuk memenangkan kompetisi Automotive Design and Styling Competition yang akan digelar. Berikutnya, Madam Hee Sook Lee yang lebih ingin dikenal sebagai perupa daripada istri pejabat menjabarkan karakter VVIP dalam desain.
Dalam acara ini dilakukan pula registrasi para peserta yang ingin mengikuti kompetisi tersebut. Registrasi kompetisi dibuka hingga 30 April 2007 dan penyerahan materi mulai tanggal 1 Februari-7 Mei 2007. Informasi lengkap mengenai kompetisi dapat dilihat di www.indonesianmotorshow.com
Kompetisi yang memperebutkan hadiah total 25 juta rupiah ini kali ini mengambil tema Exclusive Personal Carrier Vehicle (EPCV), yaitu ini kendaraan yang diperuntukkan untuk pejabat VVIP (Very Very Important Person). Sehubungan dengan tema kompetisi tersebut, seminar dan workshop “Be A Professional Automotive Designer” diadakan dengan mengundang mahasiswa-mahasiswa desain di Bandung, seperti dari STDI, ITENAS, STSI, Universitas Maranatha. “Mungkin karena sebelumnya mahasiswa desain menang, makanya mereka (Gaikindo-red) meminta DP sebagai tuan rumah acara ini di Bandung,” jelas Emon (D.Produk’04), sang ketua panitia.
Seminar dan Workshop tersebut membahas mengenai bagaimana caranya menjadi seorang desainer profesional dalam industri otomotif. Menurut Irvan A. Noe’man, M.ID dari Gaikindo, peran desainer dalam industri terutama industri otomotif saat ini sebagai pendorong roda ekonomi negeri. Hal serupa juga diutarakan oleh Prof. Imam Buchori, pembicara seminar bahwa seorang profesional desainer akan menggunakan values atau karakter tiap pengguna dalam mendesain kendaraan. “Buatlah produk yang sesuai value atau mental mayoritas penduduk negara yang bersangkutan,” jelas beliau.
Pembicara lain, Dr. Yono Reksoprodjo menjelaskan bagaimana kinerja desainer profesional bekerja tidak hanya untuk seni tapi juga industri. “Insinyur membuat sesuatu karena kebutuhan tapi tidak demikian dengan desainer. Perbedaan inilah yang dibutuhkan industri untuk mengkombinasikan engineering dan seni. Kita sekarang butuh produk yang memenuhi inspirasi seni tanpa mengindahkan fungsi,” papar Dr. Yono. Pernyataan ini diteruskan oleh Mizan Allan de Neve yang memaparkan bgaimna cara untuk memenangkan kompetisi Automotive Design and Styling Competition yang akan digelar. Berikutnya, Madam Hee Sook Lee yang lebih ingin dikenal sebagai perupa daripada istri pejabat menjabarkan karakter VVIP dalam desain.
Dalam acara ini dilakukan pula registrasi para peserta yang ingin mengikuti kompetisi tersebut. Registrasi kompetisi dibuka hingga 30 April 2007 dan penyerahan materi mulai tanggal 1 Februari-7 Mei 2007. Informasi lengkap mengenai kompetisi dapat dilihat di www.indonesianmotorshow.com